Berisiko Kematian! WHO Sebut Permasalahan Serius Bekerja 55 Jam atau Lebih Selama Seminggu

19 Mei 2021, 19:14 WIB
Peringatan WHO, bahwa bekerja 55 jam meningkatkan resiko kematian /NDTV.COM

LINGKAR KEDIRI – Bukan hal yang menyedihkan jika kita mendapatkan uang cukup banyak dari hasil kerja keras kita.

Bahkan terkadang kita sering mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan demi cuan yang banyak. 

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Antara pada 19 Mei 2021.

Baca Juga: Ahli Spriritual Ki Kusumo Sebut Tahun 2021 Sebagai Tahun Perubahan Kerbau Logam, Begini Ulasanya

Namun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa berkerja berjam-jam telah membunuh ratusan ribu orang setiap tahun.

Sebuah makalah di Jurnal “Environment Internasional” menunjukkan bahwa 745 ribu orang meninggal karena stroke dan penyakit jantung terkait dengan jam kerja yang panjang pada 2016 lalu.

Seiring berjalannya waktu, hal ini meningkat hingga 30 persen dari tahun 2000.

“Bekerja 55 jam atau lebih perminggu merupakan bahaya kesehatan yang serius,” ujar Maria

Neira, Direktur Departemen Lingkungan, Perubahan Iklim dan Kesehatan.

Baca Juga: Ingin Dikejar Rezeki Terus Menerus, inilah Amalan yang Wajib DIlakukan

Studi bersama yang dilakukan oleh WHO dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menunjukkan bahwa sebagaian besar korban (72 persen) adalah seorang laki-laki berusia paruh baya atau lebih.

Sementara menurut letak geografisnya, hal ini paling berpengaruh pada mereka yang tinggal di Asia Tengga dan wilayah Pasifik Barat, China, Jepang dan Australia.

Peneliti telah mengambil data dari 194 negara dan mengatakan bahwa bekerja 55 jam atau lebih selama seminggu berkaitan dengan risiko stroke 35 persen, penyakit jantung iskemik 17 persen dibanding yang bekerja selama 35-40 jam kerja perminggu.

Pejabat WHO mengatakan lonjakan pekerja jarak jauh dan perlambatan ekonomi global akibat darurat Virus Corona mungkin telah meningkatkan risiko.

Baca Juga: Denny Darko Sebut Jokowi Sebagai Presiden Karena King Maker ini, Ramalannya Ungkap Begini Sosoknya

WHO memperkirakan setidaknya sembilan persen orang bekerja dengan jam kerja yang panjang dimasa pandemi.

Neira menjelaskan badan PBB akan berusaha memperbaiki kebijakan sehubungan dengan penelitian tersebut.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler