Penelitian Mengejutkan, Manusia Akan Punah Karena Pemanasan Global dan Krisis Iklim, Dimulai 2030 sampai 2050

7 Juli 2021, 10:40 WIB
Ilustrasi pemicu pemanasan global /Unsplash/Marek Piwnicki

LINGKAR KEDIRI - Laporan mengejutkan datang dari Breakthrough National Centre for Climate Restoration.

Laporan tersebut memuat adanya fakta dan prediksi bahwa manusia puluhan tahun kedepan manusia akan punah.

Hal ini dikarenakan adanya pemanasan global dan krisis iklim yang melanda bumi.

Lebih lanjut, laporan juga mengungkapkan bahwa peradaban manusia akan berakhir apabila tidak ada pencegahan.

Lembaga ini melansir skenario di tahun 2050 dimana manusia tidak akan mampu hidup.

Baca Juga: Segera Hindari! Ternyata Minum Es Teh Usai Makan Sebabkan Penyakit Mematikan, ini Penjelasan Pakar

menurut penelitian, para ilmuwan percaya bahwa masalah perubahan iklim akan sangat mempengaruhi Bumi dalam waktu dekat.

Terlebih saat ini krisis iklim lebih besar dan lebih kompleks daripada yang pernah dialami sebelumnya.

Untuk mencegahnya, umat manusia perlu bekerja sama untuk memulihkan kondisi Bumi.

Pasalnya, manusia hanya punya satu dekade untuk dapat melakukan gerakan global dalam menggunakan sistem emisi nol karbon.

Gagasan tersebut juga disetujui oleh Kepala Pertahanan Australia.

Menurutnya, perubahan iklim turut membahayakan keamanan nasional dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Meski begitu, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terancamnya peradaban manusia, salah satunya adalah bencana nuklir yang terjadi beberapa waktu silam.

Jika tidak segera ditangani bersama-sama, perubahan iklim juga akan menjadi mimpi buruk yang akan mengakhiri peradaban manusia pada tahun 2050 mendatang.

Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF), diperkirakan bahwa saat ini terdapat 1,1 juta orang di dunia tidak memiliki akses yang memadai untuk air bersih.

Sedangkan 2,7 juta orang secara konstan mengalami kekeringan setidaknya sekali setiap tahun.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Pola Hubungan Asmara Bisa Prediksi Nasib Jodoh Anda, Begini Penjelasanya

Kondisi tersebut akan semakin parah di tahun 2050.

Semakin banyak populasi dunia, semakin menipis pula persediaan air bersih.

Data yang dikumpulkan oleh peneliti MIT memprediksi bahwa di tahun 2050 setidaknya 5 juta orang akan kekurangan air. Sebab sepertiga air tanah akan hilang pada saat itu.

Berdasarkan hal itulah, para ilmuwan kemudian meneliti “skenario 2050” di mana manusia akan menghadapi kehancuran dalam tiga dekade. Berikut rinciannya.

2020-2030

Pemimpin dunia gagal bertindak sesuai dengan Perjanjian Paris.

Mereka tidak bisa menjaga Bumi dari kenaikan suhu. Sebuah studi menyatakan bahwa kadar karbondioksida telah mencapai 437 ppm–angka yang belum pernah telihat dalam 20 juta tahun terakhir.

Planet Bumi sendiri sudah menghangat sekitar 1.6°C (2.8°F).

2030-2050

Puncak emisi akan terjadi pada 2030 dan kemudian berkurang setelahnya.

Meski begitu, umpan balik siklus karbon dan penggunaan bahan bakar fosil yang berkelanjutan diperkirakan akan membuat suhu naik menjadi 3°C.

Baca Juga: Ahli Tarot Prediksi Bulan Juli Ini Akan Banyak Tokoh yang Tertangkap Korupsi Hingga Bencana Alam

2050

diperkirakan akan ada konsesus ilmiah terkait titik kritis lapisan es di Greenland dan Antartika Barat dengan pemanasan 2°C.

Pada tahap ini, dampak terhadap manusia sudah tidak bisa disangkal lagi.

Sebanyak 55% populasi global akan menjadi subjek dari panas mematikan selama 20 hari–manusia akan sulit bertahan dalam kondisi tersebut.

Amerika Utara akan mengalami cuaca ekstrem, kebakaran hutan, kekeringan dan gelombang panas.

Tidak ada musim hujan di Tiongkok sehingga sungai-sungai besar di Asia hampir kering.

Sementara itu, curah hujan di Amerika Tengah turun hingga setengahnya.

Kondisi panas mematikan di seluruh Afrika Barat akan terjadi selama lebih dari 100 hari dalam setahun.

Penduduk di negara-negara miskin tidak bisa mendapat akses ke penyejuk udara (AC) untuk membantu mereka bertahan hidup dalam suhu panas.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler