7 Negara yang Terancam Bangkrut Karena Utang Negara, Salah Satunya dari Kawasan Asia Tenggara

1 September 2021, 18:21 WIB
Ilustrasi Hutang. / Pixabay /hendro/

LINGKAR KEDIRI - Bukan sekadar utang teman atau utang tetangga. Utang negara merupakan hal penting yang harus dihadapi sejumlah negara di dunia.

Bahkan negara kaya dengan sumber daya yang melimpah tidak menjamin negara tersebut terbebas dari jerat utang negara.

Utang negara bisa menjadi masalah besar apabila sebuah negara tidak mampu membayarnya. Menjadi negara miskin hingga bangkrut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi negara tersebut.

Baca Juga: Jawa Timur Terbebas dari Zona Merah Penyebaran Covid-19, Khofifah Ucap Rasa Syukur

Terdapat beberapa negara yang mengalami resiko kesulitan membayar utang. Salah satu negara tersebut merupakan negara yang masuk dalam kawasan Asia Tenggara.

Berikut 7 negara yang terancam bangkrut karena terlilit utang seperti dikutip dari Instagram @faktaon7.id pada Rabu, 1 September 2021.

  1. Pakistan

Pakistan tengah berjuang untuk bisa membayar utang ke negara Tiongkok. Banyak ahli ekonomi mengatakan bahwa pinjaman Belt and Road Initiative (BRI) ke Pakistan merupakan jebakan Tiongkok. Di tahun 2020-2021 saja Pakistan telah membayar kurang lebih 7 milyar USD untuk utang luar negeri.

  1. Djibouti

Pinjaman Tiongkok ke negara di wilayah timur Afrika ini menurut para pengamat terkait dengan meningkatnya pengaruh ekonomi dan posisinya sebagai investor teratas di kawasan Afrika . Pengaruh dana pinjaman Tiongkok yang telah menempatkan Djbouti dalam kondisi ketergantungan ekonomi yang berisiko mengancam ekonominya.

Baca Juga: Sinopsis Film A Walk Among The Tombstone, Kaburnya Garis Baik dan Salah, sambil Berlomba Menangkap Pembunuh

  1. Laos

Sebagai negara termiskin di wilayah Asia Tenggara, nampaknya negara dengan julukan negeri sejuta gajah ini kurang beruntung dalam kerjasamanya dengan Tiongkok. Proyek kereta api cepat dengan biaya sekira  5,95 milyar USD dipertanyakan kesanggupan bayarnya oleh Bank Dunia lantaran hampir menyita setengah PDB negara Laos.

  1. Mongolia

Warga Mongolia dengan sukarela memberikan sumbangan berupa uang tunai, perhiasan emas bahkan ternak kepada pemerintah untuk membantu melunasi utang negara sebesar 600 juta USD yang jatuh tempo pada tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Sinopsis Film The Grey, Kecelakaan Pesawat dan Perjuangan Bertahan Hidup di Alaska

  1. Maladewa

Tiongkok sangat terlibat dalam 3 proyek investasi paling menonjol di Maladewa. Salah satunyan adalah peningkatan bandara internasional yang menelan biaya sekira 830 juta USD. Negara ini dianggap oleh Bank Dunia beresiko tinggi mengalami kesulitan utang dan saat ini dilanda gejolak politik dalam negeri.

  1. Montenegro

Menurut Bank Dunia utang publik sebagai bagian dari PDB akan naik hingga 83 persen pada tahun 2018 lalu. Sumber masalahnya adalah satu proyek infrastruktur yang sangat besar, jalan yang menghubungkan pelabuhan Bar dengan Serbia terpadu dengan transportasi. Montenegro membuat perjanjian dengan China Exim Bank di tahun 2014 untuk membiayai 85 persen dari 1 milyar USD.

Baca Juga: Sinopsis Film The Commuter, Ketegangan Konspirasi Kriminal Dalam Kereta

  1. Tajikistan

Salah satu negara termiskin di dunia ini dinilai oleh Bank Dunia berada pada titik terendah kesulitan membayar utang. Tiongkok adalah kreditur tunggal terbesar Tajikistan, menyumbang hampir 80 pesen dari total peningkatan hutang luar negeri Tajikistan selama tahun 2007-2016.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler