Taliban Sebut Pekerjaan Perempuan Afghanistan Hanya Melahirkan, Budiman Sudjatmiko: Angel Temen Tuturanmu

15 September 2021, 17:35 WIB
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko /Foto: Instagram @budiman_sudjatmiko/

LINGKAR KEDIRI – Beredarnya kabar mengenai juru bicara Taliban yang menganggap pekerjaan perempuan Afghanistan hanya melahirkan dan membesarkan anak mendapat respon dari Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.

Budiman menilai pernyataan juru bicara Taliban itu sangat sulit dipahami, mengingat kelompok tersebut pernah menyatakan akan bersikap moderat dan menghargai hak-hak perempuan untuk rezim kali ini.

"Oohh..angel...angel..angel temen tuturanmu (sulit, sulit, sulit betul omonganmu)," tulis Budiman Sudjatmiko, dikutip LingkarKediri.pikiran-rakyat dari akun Twitter @budimandjatmiko, Senin, 13 September 2021 lalu.

Baca Juga: Fakta Tersembunyi Dibalik Proses Meraih Kemerdekaan Indonesia, Simak Penjelasannya

"...Taliban ngakunya moderat tp tetap menaruh perempuan cuma jd tukang hamil & masak," tambahnya.

Melalui akun Twitternya juga, Budiman Sudjatmiko berpendapat bahwa kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan tak bisa menahan Taliban hingga akhirnya menarik diri dan mantan Presiden Afghanistan juga malah kabur dari negaranya.

Dia juga menyebutkan bahwa mantan wakil presiden Afghanistan Amrullah Saleh saat ini sedang melakukan perlawanan di daerah Lembah Panshir.

"AS pergi, presiden Afghan kabur, wapresnya ke Lembah Pansyir bersekutu dgn anaknya Massoud," tulis Budiman lagi.

Baca Juga: Cerita Misterius Dibalik Sosok Bung Karno, Tidak Hanya Tegas dan Berwibawa

Untuk diketahui, pernyataan mengenai pekerjaan perempuan Taliban hanya melahirkan dan membesarkan anak pertama kali muncul saat Taliban mengumumkan pemerintah sementara Afghanistan yang semuanya  laki-laki.

"Perempuan tidak harus masuk kabinet. Perempuan tidak boleh jadi menteri.” kata Sayed Zekrullah Hashimi dalam sebuah wawancara dengan TOLO News, dikutip dari Times of India, Senin, 13 September 2021 lalu.

“Karena seperti di lehernya digantung sesuatu yang tidak bisa dibawanya," tambah Sayed Zekrullah Hashimi.

Baca Juga: 10 Hewan Purba yang Masih Hidup hingga Sekarang, Nomor 7 Ada Banyak di Indonesia

"(Perempuan) harus melahirkan dan membesarkan anak menurut etika Islam. Para pengunjuk rasa wanita tidak dapat mewakili semua wanita di Afghanistan," ujarnya lagi.

Sebelumnya juga, para perempuan di Afghanistan melakukan demonstrasi dengan turun kejalan, dalam protesnya meminta Taliban untuk menegakkan komitmen mereka yang dibuat di masa lalu untuk memastikan hak-hak perempuan dipertahankan

Para pengunjuk rasa juga mengatakan bahwa pemerintah harus mengangkat perempuan pada posisi tinggi pemerintahan.

 Baca Juga: 8 Fakta Menarik Suku Jawa, dari Bahasa hingga Weton

"Kami bukan perempuan masa lalu. Kami menginginkan hak kami. Kami menghadapi kekerasan kemarin, tetapi akan melanjutkan perjuangan kami," kata Diba Farahmand, seorang aktivis di Afghanistan.

Namun, para perempuan di Afghanistan yang melakukan protes terhadap pembentukan pemerintahan, akhirnya telah diusir Taliban sejak pekan lalu.

Menurut laporan, Taliban menggunakan hukuman cambuk dan tongkat terhadap pengunjuk rasa perempuan.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di SeputarTangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul “Taliban Sebut Tugas Perempuan Afghanistan Hanya Melahirkan, Budiman Sudjatmiko: Ngakunya Moderat”.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler