Kontroversi Pandora Papers: Tsunami Data Perusahaan Eksplorasi Minyak, Sampai Seret Nama Luhut dan Airlangga

6 Oktober 2021, 20:30 WIB
Pandora Papers, hasil investigasi ICIJ yang mengungkap skandal pajak terbesar dunia termasuk 2 Menteri saat ini di Indonesia /Tangkapan Layar Youtube.com/ICIJ/

LINGKAR KEDIRI – Kontroversi sebuah data 2,94 terabyte mengungkap perusahaan offshore atau eksplorasi minyak lepas pantai milik elit kaya dari lebih dari 200 negara dan wilayah.

Ini adalah orang-orang yang menggunakan surga pajak dan kerahasiaan untuk membeli properti dan menyembunyikan aset, dan banyak yang menghindari pajak.

Lebih buruk lagi, dalam data tersebut termasuk lebih dari 330 politisi dan 130 miliarder Forbes, serta selebritas, penipu, pengedar narkoba, anggota keluarga kerajaan, dan pemimpin kelompok agama di seluruh dunia.

 Baca Juga: Segera Tanam! 7 Tumbuhan Dipercaya Mendatangkan Rezeki, Menurut Primbon Jawa

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari icij.org, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menyusun, meneliti, dan menganalisis lebih dari 11,9 juta catatan dalam kebocoran Pandora Papers.

Tugas itu melibatkan tiga elemen utama, yaitu jurnalis, teknologi, dan waktu.

Data 2,94 terabyte, bocor ke ICIJ dan dibagikan dengan mitra media di seluruh dunia, tiba dalam berbagai format, sebagai dokumen, gambar, email, spreadsheet, dan banyak lagi.

 Baca Juga: Sangat Ampuh, 2 Surah Al-Quran Ini Mampu Menghilangkan Pengaruh Santet dan Ilmu Hitam

Catatan tersebut mencakup jumlah informasi yang belum pernah ada sebelumnya tentang apa yang disebut sebagai pemilik manfaat dari entitas yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania Raya, Seychelles, Hong Kong, Belize, Panama, South Dakota, dan yurisdiksi kerahasiaan lainnya.

Data itu juga berisi informasi tentang pemegang saham, direktur dan pejabat.

Selain orang kaya, terkenal dan terkenal, mereka yang terkena kebocoran termasuk orang-orang yang tidak mewakili kepentingan publik dan yang tidak muncul dalam pelaporan, seperti pemilik usaha kecil, dokter, dan lainnya, biasanya kaya, dan individu jauh dari sorotan publik.

 Baca Juga: Aespa Comeback Jadi Prajurit ‘Savage’ dalam Mini Album Terbaru Mereka, Berhasil Tembus 400.000 Copy Pre-Order!

Pandora Papers membuat heboh masyarakat Indonesia karena ada nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Luhut Binsar Pandjaitan namanya masuk dalam Pandora Papersm, karena disebut sempat menjadi pejabat salah satu shell company atau perusahaan cangkang di Republik Panama.

Perusahaan tersebut kemudian diketahui tepatnya bernama Petrocapital S.A.

Di sisi lain, ada juga nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebut dalam laporan investigasi Pandora Papers tersebut.

 Baca Juga: Lirik Lagu Savage – aespa Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia, Perlihatkan Sisi Kuat Para Member

Airlangga Hartarto dan Gautama Hartarto diduga juga memiliki sebuah shell company di British Virgin Island.

Di mana wilayah tersebut adalah sebuah yuridiksi yang banyak diketahui sebagai wilayah bebas pajak di kawasan Karibia.

Untuk diketahui, Sebelumnya juga pernah terjadi kebocoran data yang hampir sama dengan Pandora Papers.

 Baca Juga: Hati-hati 5 Jenis Makanan Ini Pemicu Terjadinya Maag, Penderita Maag Akut Harus Menhindarinya

Pada tahun 2016, investigasi besar-besaran juga terjadi dengan nama Panama Papers, kala itu terdapat 11,5 juta dokumen dari satu penyedia, yaitu firma hukum Mossack Fonseca.

Kebocoran dokumen Panama Papers tersebut berhasil mengungkap 143 politisi beserta keluarga serta para rekan terdekat mereka.

Baca Juga: Cek Fakta: Revi Mariska Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Hina Lesti Kejora, Simak Begini Faktanya!

Tidak hanya sampai di situ saja, ada sejumlah perusahaan besar seperti Google, Amazon, Apple, dan Starbucks juga disebut dalam dokumen besar yang bocor tersebut.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ICIJ (International Consortium of Investigative Journalist)

Tags

Terkini

Terpopuler