Mampu Gempur Habis Ukraina, Sukhoi Su-34 Rusia Jadi Ancaman Besar Bagi AS dan NATO, Begini Ketangguhannya

10 Maret 2022, 11:00 WIB
Sukhoi Su-35, jet tempur canggih Rusia //Defence Talk

LINGKAR KEDIRI – Sukhoi Su-34 merupakan pesawat tempur tangguh yang dikembangkan oleh Rusia.

Bahkan Su-34 ini juga ditugaskan dalam operasi militer dan invasi Rusia ke Ukraina.

Hal tersebut diketahui lantaran banyak penduduk Ukaina yang melihat langsung keberadaan Su-34 di kawasan Ukraina.

Baca Juga: Resiko Stroke Menurun Drastis, Bebas Penyakit Kronis Seumur Hidup, Asalkan Lakukan 1 Hal Ini, Tubuh Sehat

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah resmi mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Lantas setangguh apakah Su-34 milik Rusia yang juga turut ditugasakan dala invasi ke Ukraina tersebut.

Dikutip dari 19fortyfive disebutkan bahwa Pesawat Tempur Su-34 mampu menjalankan misi di segala cuaca, selain itu juga mampu melakukan serangan darat, permukaan dan udara.

Dimana hal itu nampak di Suriah sekaligus dapat digunakan untuk membela kepentingan Rusia di kawasan Kutub Utara.

Su-34 yang mampu bekerja di segala cuaca ini maksudanya ialah pesawat tempur mampu melawan target angakatan laut maupun angkatan darat.

Baca Juga: Tak Peduli Terluka, Mbappe Siap Bawa Kabar Sedih Untuk Real Madrid Sebelum Perang Besar

Su-34 buatan Rusia ini juga memiliki kokpit yang diatur berdampingan, dimana pilot nantinya dapat duduk berdampingan dengan kopilot, navigator dan perwira senjata.

Menurut situs Sukhoi, Su-34 memiliki kokpit yang besar dan lebar sehinga sangat memungkinkan untuk bisa berdiri didalam.

Didalam sepertinya juga dilengkapi ruangan untuk berbaring, ada toilet bahkan dapur berukuran kecil.

Selain itu Su-34 juga memiliki meriam internal 30 mm yang tanggu dalam melakukan serangan darat.

Bahkan Su-34 dirancang dengan menggabungkan muatan tinggi dan jangkauan pembom jarak menengah atau jauh dengan kemampuan manuver.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Disebut Akan Semakin Brutal, Warga Sipil Bisa Terancam Keselamatannya

Kemudian Su-34 juga dilengkapi dengan fitur tail boom, dimana ini sangat mencolok di pesawat tempur buatan Rusia ini.

Menurut situs web perusahaan, boom menampung parasut rem, unit daya tambahan,bahan bakar tambahan, dan antenna radar yang lebih kecil dan mampu memberikan peringatan bagi pilot jika ada rudal yang masuk.

Bahkan sempat disebutkan oleh badan media miliki negara Rusia, TASS bahwa pada 2015 lalu melaporkan jika Su-34 Rusia dipersenjatai rudal air-to-air menyusul jatuhnya Su-24 oleh pesawat Turki di mana satu pilot tewas dalam insiden itu.

Su-34 juga disebutkan memiliki peran besar dalam ambisi Arktik Rusia.

Bahkan baru-baru ini dikabarkan bahwa pulau-pulau di Arktik Rusia telah menimbulkan spekulasi bahwa Su-35 dapat menjadi kekuatan lebih bagi Rusia untuk pertahanan di Arktik Rusia.

Bahkan menurut intelijen Denmark, pesawat Rusia di sejumlah pangakaln paling utara Rusia “Mampu mencapai wilayah udara di timur laut Greenland dengan sedikit peringatan sebelumnya,” katanya.

Dimana hal itu disebut-sebut bisa menjadi ancaman besar bagi Amerika Serikat dan NATO jika mereka memiliki kepentingan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Mulai Kendur, Ukraina Berupaya Mendekat pada Rusia dan Pilih Jalan Terbaik

“Didukung oleh pengisi bahan bakar air-to-air, pesawat tempur Rusia dapat mencapai Pangkalan Udara Thule, sebelum instalasi pertama dalam arsitektur pertahanan rudal dan ruang angkasa AS, sambil secara bersamaan memperbesar Rusia. Gelembung A2/AD ke Atlantik Utara,” lanjutnya.

Namun sayanganya Su-34 Rusia ini belum bisa masuk dalam kategori pesawat tempur siluman.

Walau begitu Su-34 masih menjadi pesawat tempur yang bisa diandalkan, terutama terhadap airframe generasi 4++ lainnya.

Dengan begitu dapat diartikan jika Su-34 Rusia tidak akan hilang dalam waktu yang dekat.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler