LINGKAR KEDIRI – Amerika Serikat sukses dalam memikat Indonesia dengan rencana pembelian F-15 Eagle II.
Seperti diketahui bahwa sebelumnya Indonesia juga sempat menjalin kontrak kerja sama dengan Rusia dalam pembelian Sukhoi Su-35.
Namun sayangnya kontrak pembelian Su-35 Rusia oleh Indonesia ini tidak berjalan mulus dan pada akhirnya putus di tengah jalan.
Padahal dalam memeprsiapakan kehadiran Su-35 ke Tanah Air, Indonesia telah melakukan banyak persiapan.
Persiapan yang telah dilakukan itu diantaranya seperti menyiapkan tempat untuk Su-35, menyiapkan dana, hingga melakukan kursus Bahasa Rusia.
Namun semua persiapan tersebut sia-sia lantaran Su-35 Rusia gagal dibeli oleh Indonesia.
Salah satu penyebab yang membuat Indonesia gagal membeli Su-35 Rusia yaitu keberadaan sanksi CAATSA AS.
Dimana Amerika Serikat sangat melarang keras keputusan Indonesia yang membeli jet tempur Su-35 Rusia.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 14 Maret 2022: Penuh Haru Berhasil Temukan Katrin, Rendy Curahkan Isi Hatinya
Bahkan jika Indonesia tetap negeyel membeli Su-35 Rusia maka AS tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi CAATSA kepada RI.
Dimana, jika sanksi CAATSA AS benar-benar dijatuhkan, maka ini akan membuat banyak kerugian bagi Indonesia sendiri.
Bahkan ini juga akan berdampak pada kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat yang bisa renggang akibat sanksi CAATSA.
Dengan begitu pada akhirnya Indonesia mencari jalan aman dengan membatalkan pembelian Su-35 Rusia.
Sukses gagalkan Indonesia dalam membeli Su-35 Rusia, AS kemudian tawarkan jet tempur F-15 Eagle II.
Dimana, F-15 Eagle II ini pada akhirnya akan dimiliki oleh Indonesia dalam menjaga Laut Utara Indonesia.
Sebanyak 36 unit F-15 Eagle II nantinya direncanakan akan dimiliki oleh Indonesia.
Gagalkan pembelian Su-35 dan sukses pikat Indonesia dengan F-15 Eagle II, Media China sebut pertahanan Indonesia bisa terancam dikendalikan oleh Amerika Serikat.
Dikutip dari sohu.com, disebutkan bahwa cara AS mengedalikan mitranya dengan menjual senjata buatannya ke negara sekutu.
“Salah satu cara Amerika Serikat mengendalikan sekutu atau mitranya adalah dengan menjual senjata kepada merak dan membantu mereka membangun sistem pertahanan (menggunakan) peralatan buatan Amerika.
Jika Indonesia terpaksa menanggalkan alutsita buatan Rusia dan membeli peralatan dari Amerika Serikat seperti Jepang, Australia, dan negara lainnya, kerja sama militer Jakarta dengan rusia pasti akan terhambat,” kata sohu.com dalam laporannya.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***