Dijuluki ‘Concordski Komunis’ Pesawat Tu-144 Dengan Kecepatan Mach 2 Disebut Mimpi Rusia yang Gagal

25 Maret 2022, 10:00 WIB
Rosoboronexport, perusahaan alutsista Rusia /asianmilitaryreview.com

LINGKAR KEDIRI – Tupolev Tu-144 merupakan pesawat superasonik buatan Uni Soviet yang memiliki kecepatan hingga Mach 2.

Namun mimpi Rusia untuk membangun pesawat canggih dengan kecepatan tinggi nampaknya hanya sebatas angan.

Sebab Tu-144 akhinya berhenti terbang, pesawat superasonik satu ini melakukan penerbangan terkahir pada 1 Juni 1978.

Baca Juga: Ditengah Perang Rusia-Ukriana, Presiden AS Joe Biden Mendadak Cegah Xi Jinping Lakukan Ini Dalam Invasi Rusia

Berhentinya Tu-144 beroperasi lantaran pesawat ini gagal mengejar penumpang, dan kini kabarnya hanya berfungsi sebagai demonstran teknologi dan bagian museum.

Lantas apa saja alasan yang membuat Tu-144 menjadi salah satu pesawat Rusia yang gagal.

Dikutip dari 19fortyfive.com, Tu-144 hanya diterbangkan sebanyak 102 kali penerbangan dan hanya sekitar setengahnya yang memiliki penumpang, ini terjadi lantaran pesawat buatan Rusia ini tidak terbang dengan aman.

Tu-144 Rusia ini telah mengalami dua kali kecelakaan yang mempercepat kematiannya, yakni kecelakaan di Paris Air Show pada tahun 1973 dan yang lainnya pada tahun 1978 yang gagal selama pengujian.

Pada teragedi kecelakaan Tu-144 di tahun 1973 telah menewaskan enam penumpang di pesawat dan delapan orang di darat setelah pesawat jatuh di darat.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Memuncak, Presiden AS Joe Biden Malah Sebut Vladimir Putin ‘Diktator Pembunuh’

Sebelumnya Tu-144 Rusia melakukan penerbangan pertama pada tahun 1969, namun pesawat ini hanya disebut sebagai pesawat angkut karena tidak membawa penumpang sampai tahun 1977.

Namun Tu-144 menjadi pesawat buatan Rusia yang mampu mengelahkan Concorde ke langit dan ini dianggap sebagai kemenangan oleh Soviet sebelum kecelakaan pada 1973.

Mereka senang dengan domenstrasi Tu-144 tentang kekuatan dan supermasi teknik kedirgantaraan Soviet di Udara.

Bentuk dari pesawat Tu-144 menyerupai Concorde, namun Tu-144 ini disebut banyak memiliki kerugian.

Tu-144 meiliki berat sekitar 20 ton atau 40.000 pon yang mana ini jauh lebih berat dari Concorde.

Berat ini meningkat lantaran ada penambahan roda pendaratan, yang mana roda gigi memiliki 12 roda, dan pesawat Rusia ini menggunakan karet buatan untuk bannya, dimana hal ini bisa menyebabkan masalah dibandingkan menggunakan karet alam.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 24 Maret 2022, Baby Blues Semakin Parah, Al Muak dengan Andin?

Sebab sebelumnya pada tahun 2000 Concorde mengalami kecelakaan yang diakibatkan oleh ban yang rusak.

Bahkan Tu-144 dikabarkan telah gagal karena penerbangan komersialnya tidak pernah memiliki jumlah penumpang yang signifikan.

Bahkan disebutkan bahwa penerbangan Tu-144 menimbulkan suara berisik dan tidak membuat nyaman, serta membuat orang tidak selera, bahkan disebut hampir tidak mewah.

Dengan begitu disebutkan bahwa pembangunan Tu-144 hanya membuat banyak kerugian saja, lantaran pada akhirnya pesawat ini gagal dan tidak dioperasikan lagi.

Yang mana ini hanya membuat insinyur Rusia terlalu percaya diri setelah kesuksesan awal dalam pembuatan Tu-144.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler