Serangan Rusia Semakin Brutal, Prancis Sudah Tak Jalin Komunikasi Dengan Putin, Macron Memilih Jadi Musuh?

19 April 2022, 14:15 WIB
Kerusakan Kota Mariupol akibat gempuran Rusia. 100 warga sipil masih terjebak. /Twitter @Polk_Azov/

LINGKAR KEDIRI - Serangan Rusia yang semakin brutal membuat publik semakin khawatir.

Ukraina sendiri juga meminta pada pasukannya agar tetap bertahan dan tidak menyerah.

Meskipun saat Ukraina dalam kondisi yang benar-benar sulit sekalipun.

Baca Juga: Kejanggalan Baru Terkait CCTV di Sekitar TKP Terekam Sosok Pria Ini, Yosef: Kok Bisa Sampai Bocor

Sementara, Ibu Kota Barat dan Kyiv menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan agresi tanpa alasan.

Dan Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden akan mengadakan panggilan dengan sekutu pada hari Selasa untuk membahas krisis Ukraina.

Termasuk tentang bagaimana berkoordinasi untuk meminta pertanggungjawaban Rusia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dialognya dengan Putin terhenti setelah pembunuhan massal ditemukan di Ukraina. 

Baca Juga: Duka Mendalam Harus Dirasakan Rusia, Puluhan Orang Berkumpul Meratapi Kesedihan

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Senin jumlah korban sipil perang telah melampaui 2.000, mencapai 2.072 pada tengah malam pada 17 April dari awal invasi Rusia pada 24 Februari.

Sekitar 4 juta orang Ukraina telah meninggalkan negara itu.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk mendemilitarisasi Ukraina dan membasmi nasionalis berbahaya.

Ia menolak apa yang dikatakan Kyiv sebagai bukti kekejaman, dengan mengatakan Ukraina telah mengaturnya untuk merusak pembicaraan damai.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler