Zelensky Khawatir Mariupol Dikuasai Putin, Ukraina Ingin Negosiasi Tanpa Syarat dengan Moskow

28 April 2022, 17:15 WIB
Pemandangan menunjukkan kendaraan lapis baja yang hancur selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 22 April 2022. /REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO/

 

LINGKAR KEDIRI – Konflik yang terjadi antara negara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum menemukan titik untuk damai. 

Masalah yang terjadi antara negara bertetangga tersebut kini justru kian memanas dan meluas.

Operasi militer sekaligus invasi yang dilakukan oleh Rusia ini dimulai sejak 24 Februari 2022.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 28 April 2022, Bertemu Reyna di Rumah Papa Surya, Nino Katakan Hal Ini

Invasi yang dilakukan oleh pasukan yang dikerahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Yang mana semenjak invasi dimulai, penduduk di negara yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky tersebut tidak bisa beraktivitas dengan bebas.

Seperti diketahui bahwa pasukan Rusia dikabarkan telah melakukan operasi militer kembali di wilayah Mariupol Ukraina.

Operasi militer yang dilakukan oleh Rusia di Mariupol tersebut juga turut dikhawatirkan oleh Ukraina.

Baca Juga: Rudal Monster Korea Utara Jadi Kekhawatiran Besar Bagi AS hingga Beberapa Kali Ingin Gagalkan Uji Coba Nuklir

Hingga pada akhirnya Ukraina ingin bernegosiasi tanpa syarat dengan Rusia di Mariupol.

Dilansir dari Zing News, pada 20 April negosiator senior Ukraina memberikan penawaran pembicaraan tanpa syarat dengan Rusia di Mariupol.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengevakuasi tentara dan warga sipil dari kota pelabuhan yang terkepung.

Negosiasi dapat dilakukan “satu-satu” atau “dua-dua”, “untuk menyelamatkan orang-orang kami, batalyon Azov, tentara, warga sipil, anak-anak, yang selamat dan yang terluka,” kata perunding Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah Postingan Twitter pada 20 April.

 Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang, Sosok Ini Menduga Pelaku Sempat Memeluk Amel dan Tuti Sebelum Dimandikan

Di sisi lain, negosiator David Arakhamia menyampaikan bahwa dia dan negosiator Podolyak melakukan kontak reguler dengan pasukan Ukraina di kota Mariupol yang terkepung.

“Hari ini, dalam percakapan dengan para pembela kota, sebuah proposal dibuat untuk mengadakan negosiasi tatap muka di sini, tentang evakuasi garnisun militer kami,” tulisnya dalam sebuah posting media sosial.

“Bagi kami, kami siap datang ke (Mariupol) kapan saja untuk melakukan negosiasi tersebut, segera setelah kami menerima konfirmasi dari pihak Rusia,” tambahnya.

Seperti diketahui bahwa kota Mariupol merupakan wilayah yang sangat penting bagi Ukraina, sehingga akan sangat mengkhawatirkan jika Rusia sampai menduduki kawasan tersebut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler