LINGKAR KEDIRI - Invasi yang diluncurkan Rusia ke Ukraina pada bulan Februari yang lalu, saat ini semakin memanas.
Bahkan belum ada tanda-tanda invasi akan berakhir.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan pada 9 Mei bahwa pasukan Moskow telah mencegah upaya Staf Umum Ukraina untuk merebut kembali Pulau Ular.
"Sejak 7 Mei, atas perintah langsung Boris Zelensky, Staf Umum Ukraina, dengan partisipasi langsung dari penasihat dari AS dan Inggris, telah merencanakan provokasi besar yang bertujuan untuk mengendalikan Pulau Ular," kata Konashenkov.
Menurutnya, dalam dua hari terakhir, pemerintah Kyiv telah berusaha melakukan pendaratan di Pulau Ular. Pulau ini memainkan peran penting dalam mengamankan kendali bagian barat laut Laut Hitam.
Ukraina belum menanggapi pernyataan Rusia tersebut.
Namun, sebuah video diterbitkan oleh Pelacak Senjata Ukraina menunjukkan pesawat tak berawak Ukraina menghancurkan helikopter Mi-8 Rusia saat membawa pasukan di Pulau Ular.
Namun, video tersebut tidak diberi tanggal dan tidak jelas apakah ada korban atau cedera terkait insiden tersebut.
Sementara Ukraina menyerang untuk merebut kembali Pulau Ular, empat pesawatnya ditembak jatuh, termasuk tiga Su-24 dan satu Su-27.
Juga dalam upaya untuk mendarat melalui udara pada malam 8 Mei, tiga kapal penyerang lapis baja Ukraina juga dihancurkan.
Pulau Ular, juga dikenal sebagai Pulau Zmiinyi, jatuh ke tangan militer Rusia tak lama setelah pertempuran pecah pada 24 Februari.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***