PBB Peringatkan Perang Ukraina Mimicu ‘Badai Kelaparan’ Terutama Bagi Negara Berkembang

10 Juni 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi, akibat perang Rusia-Ukraina, dunia bisa terancamm kelaparan /Reuters/

 

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai ‘operasi militer khusus’ ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yang mana perang di Ukraina ini telah memasuki bulan keempat, namun belum juga ada titik akhir untuk melakukan genjatan senjata.

 Baca Juga: Diduga 6 Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel Hanya Akan Terungkap 1 Orang Saja, Siapakah?

Justru dalam perang ini, Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah di Ukraina.

Sementara itu, pejuang Ukraina saat ini juga terus berupaya untuk merebut kembali wilayah mereka yang dikuasai oleh Rusia.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini juga dampaknya turut dirasakan oleh Dunia.

Seperti diketahui bahwa semenjak perang di Ukraina ini dimulai, Kyiv dan Moskow tidak dapat mengirim gandum mereka ke pasar global.

 Baca Juga: Lakukan Comeback Spektakuler, Belgia Menikmati Kemenangan Pertama Lawan Polandia di UEFA Nations League

Bahkan belum lama ini PBB telah memperingatkan jika pertempuran di Ukraina dapat menyebabkan “badai kelaparan”.

Dilansir dari Zing News, menurut seorang ahli, mengatakan bahwa kekurangan pangan bisa berlangsung hingga tahun 2024.

Pecah konflik Ukraina dan Rusia yang telah mempengaruhi pasar global ini tidak bisa untuk disepelekan.

PBB mengatakan konflik akan menyebabkan “badai kelaparan”, terutama di negara-negara berkembang, karena 30% dari ekspor gandum global berasal dari Ukraina dan Rusia.

 Baca Juga: Tim Malaysia U-23 Bisa Selamat Karena Adanya Pemain Berkemampuan Kelas Dunia Ini

Bahkan semenjak perang Ukraina dimulai, hal ini menyebabkan meningkatkan proteksionisme dan mendistorsi harga.

Dari India hingga Malaysia dan Indonesia, pemerintah di beberapa negara mulai memperketat ekspor komoditas esensial seperti gula, minyak goreng, dan unggas.

Krisis ini begitu parah sehingga David Beasley, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan situasinya menjadi “badai sempurna di dalam badai sempurna lainnya”.

Bahkan PBB juga menyampaikan bahwa sekitar 44 juta orang di 38 negara menderita kelaparan akut yang dimulai semenjak terjadinya pertempuran di Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler