Biden Terang-terangan Ungkap Presiden Zelensky Sempat Tak Mempercayainya, Ada Apa?

12 Juni 2022, 17:30 WIB
Presiden AS, Joe Biden. /Reuters/ Jonathan Ernst/REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Presiden Joe Biden mengatakan pada 10 Juni bahwa rekannya Volodymyr Zelensky dulu tidak ingin mendengar peringatan dari intelijen AS tentang kemungkinan Rusia mengirim pasukan ke Ukraina.

"Saya tahu banyak orang berpikir saya melebih-lebihkan," kata Biden pada penggalangan dana di Los Angeles, merujuk pada peringatan AS sebelumnya tentang kemungkinan Rusia menyerang Ukraina.

Saat itu, katanya, intelijen mengindikasikan bahwa Rusia akan mengirim pasukan ke perbatasan Ukraina.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 Juni 2022: Katrin Beri Petunjuk, Andin Temukan Bukti Kuat di Dalam HP?

"Itu tidak mencurigakan, tapi Tuan Zelensky tidak mau mendengarnya, begitu juga banyak orang. Saya mengerti mengapa mereka tidak mempercayainya, tetapi semuanya terjadi," katanya.

Amerika Serikat mulai memperingatkan bahwa Rusia akan mengirim pasukan ke Ukraina sebelum Presiden Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" pada 24 Februari.

Peringatan ini disambut dengan skeptisisme, bahkan kritik oleh beberapa sekutu Eropa, ketika disarankan bahwa AS terlalu berhati-hati.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 12 Juni 2022: Terbongkar Niat Ricky Celakai Nino, Hanya Untuk Ini...

Saat ini, perang di Ukraina telah memasuki bulan keempat, Barat masih menyediakan senjata untuk negara ini.

NATO telah memasok Kyiv dengan senjata yang semakin canggih. Mereka juga menjanjikan bantuan tambahan, misalnya AS berjanji untuk menyediakan beberapa sistem rudal peluncuran.

Senjata baru paling canggih Ukraina terkonsentrasi di wilayah Donbas, tempat pertempuran paling intens dengan pasukan Rusia terjadi.

 Baca Juga: Jepang Akan Meghadiri KTT NATO untuk Membahas Krisis Ukraina, Tokyo Akan Kirim Bantuan ke Kyiv?

Presiden Zelensky mengatakan kota Sievierodonetsk tetap menjadi pusat pertempuran di Donbas.

Mengambil kendali atas Sievierodonetsk membawa Rusia selangkah lebih dekat ke tujuan yang dinyatakan dalam fase perang saat ini menguasai Ukraina timur rumah bagi separatis pro-Moskow.

Kemajuan itu juga akan membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk bergerak ke barat menuju Kramatorsk dan Sloviansk di sekitar Donetsk, kota-kota besar terakhir yang dikelola Ukraina di wilayah tersebut.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler