Rusia Terang-terangan Mengatur Strategi Ini Untuk Kuasai Wilayah Ukraina, Putin Berbahagia?

12 Juni 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina. /REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Rusia sedang mengkonsolidasikan kontrol politik, sosial dan militer di selatan Ukraina, setelah mengumumkan pembentukan koridor darat ke Crimea.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 7 Juni bahwa mereka telah membuka koridor darat ke semenanjung Krimea, yang memungkinkan warga sipil dan barang-barang melewati wilayah timur Ukraina yang saat ini dikuasai oleh Moskow.

Pengumuman baru dibuat oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bersama dengan pernyataan bahwa lalu lintas kereta api ke perbatasan Rusia telah dipulihkan.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 Juni 2022: Katrin Beri Petunjuk, Andin Temukan Bukti Kuat di Dalam HP?

Setidaknya satu jalur kereta api sudah beroperasi dengan pengiriman biji-bijian dari kota Melitopol yang dikuasai Rusia ke Krimea, daerah yang terputus dari jaringan kereta api Ukraina setelah Rusia mencaploknya pada tahun 2014.

Shoigu juga berjanji untuk memastikan lalu lintas yang komprehensif dari Rusia ke wilayah yang telah dikuasai pasukan negara itu, seperti Kherson, setelah ratusan kilometer jalan diperbaiki.

 Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 12 Juni 2022: Terbongkar Niat Ricky Celakai Nino, Hanya Untuk Ini...

Pemulihan beberapa jalur kereta api terjadi di tengah meningkatnya kegiatan Rusia yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kontrol di Ukraina selatan dalam segala hal mulai dari penggunaan bahasa Rusia hingga sistem pemerintah lokal dan paspor.

Shoigu juga mengatakan bahwa air sekali lagi mengalir ke Krimea melalui Kanal Krimea Utara. Sebelumnya, pihak berwenang Kyiv telah memblokir katup kanal, yang memasok 85 persen air semenanjung itu.

 Baca Juga: Jepang Akan Meghadiri KTT NATO untuk Membahas Krisis Ukraina, Tokyo Akan Kirim Bantuan ke Kyiv?

Pembentukan koridor darat ke Krimea terjadi ketika Rusia ingin menggali lebih dalam ke banyak daerah lain untuk mengendalikan Ukraina selatan, termasuk menggunakan rubel, beralih menggunakan kode area, telepon dan paspor Rusia.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang menyederhanakan prosedur penerbitan paspor Rusia untuk penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di Ukraina selatan.

Sebelumnya pada 2019, Rusia juga mengambil tindakan serupa terhadap orang-orang di wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, yang sekarang disebut sebagai republik Donetsk dan Luhansk.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler