Dunia Mulai Dihantui Krisis Pangan, Penjabat AS Diam-diam Mengimpor Pupuk dari Rusia, Alasannya Tak Disangka

17 Juni 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi pupuk yang diproduksi Rusia /Pixabay/ Jokevanderleij8

LINGKAR KEDIRI – Semenjak perang Ukraina dan Rusia dimulai, dunia mulai mengalami pasokan pangan yang berkurang atau bisa dikatakan tidak stabil.

Bahkan saat ini krisis pangan mulai menghantui banyak penduduk di berbagai negara di dunia.

Mengenai krisis pasokan pangan ini, Indonesia bahkan sampai membatasi ekspor minyak sawit mereka dan juga produk turunannya pada waktu lalu.

Baca Juga: Jika Kolesterol Tinggi Jangan Panik, Hanya Konsumsi Ini Seketika Langsung Rontok

Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya juga telah mengatakan bahwa perang di Ukraina akan memicu terjadinya bencana kelaparan terhadap jutaan penduduk dunia.

Seperti diketahui bahwa semenjak perang dimulai oleh Rusia, Ukraina mengalami kendala besar dalam mengekspor biji-bijian mereka, salah satunya gandum.

Perlu diketahui bahwa Ukraina dan Rusia merupakan negara yang mengekspor gandung paling banyak di pasar global.

Bahkan banyak negara yang selalu menggantungkan gandum dari Ukraina untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka.

Baca Juga: Hindari Makanan Ini, Sebabkan Asam Urat Tinggi Hingga Terjadi Komplikasi

Sementara itu, di tengah krisis pangan yang mulai dirasakan, penjabat Amerika Serikat (AS) belum lama ini dikabarkan diam-diam mendesak perusahaan pertanian negara itu untuk membeli pupuk Rusia.

Seperti diketahui bahwa semenjak perang dimulai, Rusia telah mendapatkan banyak sanski, hingga negara itu tidak dapat mengekspor barang-barang mereka ke luar negeri.

Dilansir dari RT, Pejabat AS secara “diam-diam” mendesak perusahaan pertanian untuk meningkatkan impor pupuk Rusia di tengah meningkatnya kekurangan dan krisis pangan internasional yang membayangi.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 16 Juni 2022: Andin Dalam Bahaya! Mama Rossa Malah Hubungi Orang Ini?

Perusahaan yang takut akan sanksi AS tampaknya telah menghentikan pembelian, meskipun ada celah yang dibangun dalam hukuman tersebut.

Diketahui bahwa, AS dan sejumlah negara Uni Eropa telah memberlakukan pembatasan perdagangan yang ketat di Rusia semenjak negara itu memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Dari situasi tersebut, dikatakan bahwa saat ini menghadapi dilema karena perusahaan pelayaran berusaha menghindari membawa pupuk Rusia.

Moskow merupakan pengekspor utama pupuk di pasar global, tetapi perusahaan tetap enggan untuk membeli, membantu mendorong penurunan 24% dalam penjualan pupuk Rusia tahun ini.

Baca Juga: Kasus Subang, Yosef Disebut Marah Setelah Yanti Ungkap Hal Ini, Ada Apa?

Sementara itu, dalam hal tersebut Rusia telah meminta AS untuk menawarkan jaminan tambahan kepada perusahaan yang ingin membeli pupuk, berharap untuk mendorong perusahaan waspada terhadap sanksi. 

Pembicaraan tentang masalah ini bergerak “perlahan” menurut laporan itu, tetapi pejabat Amerika tetap mendekati beberapa perusahaan tentang pembelian tersebut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.*** 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler