LINGKAR KEDIRI – Sri Lanka saat ini sedang dilanda krisis ekonomi yang sangat memburuk.
Bahkan, Sri Lanka sudah bisa dikatakan bangkrut lantaran negara tersebut kekuarang pasokan energi dan juga lainnya.
Yang mana, negara tersebut sampai saat ini masih belum bisa membayar hutannya ke negara lain.
Baca Juga: Sukses Dirilis, AS Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Novavax Covid-19 untuk Orang Dewasa
Sementara itu, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah melarikan diri dari negara tersebut di saat penududuk melakukan demo besar-besaran.
Tidak cukup melarikan diri saja, baru-baru Gotabaya Rajapaksa memutuskan untuk mengundurkan diri.
Diketahui, semampainya dia di Singapura, Presiden Sri Lanka itu mengirim surat pengunduran dirinya melalui email ke ketua parlemen negara tersebut.
Kabar tersebut diketahui dari orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Tidak jelas apakah surat yang dikirim melalui email akan diterima, kata sumber itu, menurut Reuters pada 14 Juli 2022 dikutip dari Zing News.
Mengutip sumber dari Kantor Ketua Parlemen Sri Lanka, mengatakan sedang berusaha memverifikasi surat yang baru saja diterima dan akan berkonsultasi dengan jaksa agung negara itu.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Ketua DPR Mahinda Yapa Abeywardana akan mengumumkan pengunduran diri Rajapaksa setelah proses konstitusional selesai.
Menurut konstitusi Sri Lanka, keputusan presiden untuk mengundurkan diri mulai berlaku hanya setelah ketua parlemen menerima permohonan dari pemimpin negara itu.
Informasi tentang email pengunduran diri Rajapaksa muncul tak lama setelah penerbangan Saudia Airlines yang membawa presiden dan istrinya mendarat di Singapura pada pukul 19:17 pada 14 Juli 2022 waktu setempat.***