Lingkar Kediri - Peristiwa heboh belum lama ini terjadi di Kuantan Malaysia, dikabarkan seorang remaja anak dari pengusaha malaysia tertipu oleh seorang gadis dengan rela mengeluarkan uang sebesar 300 ribu ringgit (Rp1 milyah)
Dikutip Lingkar kediri dari laman Pikiran Rakyat, media setempat kemudian melaporkan kronologi awal dari kejadian tersebut.
Baca Juga: Susah Payah, MU Ke Semifinal Liga Eropa Berkat Pinalti
Remaja berumur 14 tahun itu pertama kali bertemu dengan seorang gadis bernama Anis di media sosial Facebook.
Anis kemudian mengaku bahwa dirinya menjual berbagai macam smartphone dengan harga yang terbilang murah sehingga membuat remaja tersebut menghubunginya.
Seiring berjalannya waktu, keduanya semakin dekat dan sering berkomunikasi melalui WhatsApp hingga bermain game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) bersama.
Beberapa bulan kemudian, Anis mulai meminta korban untuk meminjamkannya sejumlah uang yang dia janjikan akan dikembalikan.
Baca Juga: Menang Atas Wakil Jerman, Inter Pastikan Tiket Semi Final Liga Europa
Pada awalnya, tersangka berjanji akan mengembalikan uang tersebut beberapa minggu setelahnya.
Dilaporkan bahwa sebanyak 21 transaksi dengan total hampir mencapai 300.000 ringgit Malaysia atau setara Rp1 miliar telah dilakukan.
Korban menggunakan uang ayahnya yang merupakan seorang pengusaha untuk memenuhi permintaan Anis.
Sang ayah baru menyadari bahwa anaknya tertipu pada Juli 2020 lalu usai meminta agar uang yang dipinjamkannya dikembalikan.
Namun, ketika anaknya mencoba menghubungi Anis, tersangka tak kunjung memberikan respons balasan.
Ayah korban pun langsung melaporkan kejadian itu kepada kantor Kepolisian Cameron Higlands, Malaysia.
Dirinya meyakini bahwa sang anak telah ditipu oleh sindikat Internet Love Scam yang sering melakukan aksi penipuan.
Internet Love Scam sendiri merupakan sindikat penipuan oleh orang tidak dikenal yang ditemui korban secara online.
Baca Juga: Jadi Sorotan, Korban Pemerkosaan Inisial AF Mengekspos Kasus Pelecehan yang Pernah Dialaminya
Di awal perkenalannya, biasanya tersangka menceritakan sebuah kisah hidupnya yang sedang berada dalam masa-masa sulit.
Tersangka kemudian terus mencoba mengambil perhatian dan membuat korban jatuh cinta kepada dirinya
Ketika korban sudah mulai termanipulasi dan memberikan kepercayaannya, tersangka akan meminta uang sebagai bukti cinta.
Setelah korban memberikan uang tersebut, pelaku kemudian menghilang tanpa jejak.***