Network
LINGKAR KEDIRI – Palestina yang dikenal sebagai kota suci tiga agama juga tengah menghadapi pandemi COVID-19 layaknya negara-negara lainnya. Sampai berita ini dibuat, Kementerian Kesehatan Palestina telah mencatat 135.356 kasus positif COVID-19 dinegaranya.
Menteri Kesehatan Palestina, Mai Alkaila melaporkan pada Kamis (17/12) pihak Kementerian Kesehatan dalam 24 jam telah mencatat tiga puluh orang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 dan 2.149 kasus baru diseluruh wilayah Palestina.
Dari tiga puluh korban meninggal tersebut, delapan belas orang berasal dari Tepi Barat dan 12 orang lainnya berasal dari Jalur Gaza.
Baca Juga: Indonesia Menolak Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Reaksi Presiden Palestina
Alkaila mengatakan data tersebut masih minus data yang berasal dari Yerusalem Timur yang belum ada laporan dari pihak berwajib setempat.
Tepi Barat memiliki 1134 kasus baru, termasuk 153 di Hebron, 179 di Jenin, 194 di Nablus, 76 di Tulkarm, 208 di Ramallah, dan 100 di Betlehem. 1.282 dinyatakan sembuh.
Jalur Gaza memiliki 1.015 kasus baru dan 745 pasien dinyatakan sembuh.
Alkaila mengatakan 132 pasien saat ini dalam perawatan intensif, termasuk 36 pasien yang menggunakan ventilator.
Pejabat Kesehatan Palestina, Anan Rashid mengatakan bahwa ada 15 sampai 20 persen pasien COVID-19 di Palestina yang memerlukan fasilitas rawat inap.
Baca Juga: Joe Biden Presiden Amerika Serikat, Palestina Berharap Dapat Memperkuat Hubungan Palestina-Amerika
