LINGKAR KEDIRI- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memberlakukan lockdown kepada lebih dari 16 juta masyarakat di Inggris dan membatalkan rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal.
Pernyataannya ini selaras dengan adanya penemuan jenis virus corona baru yang memiliki kemampuan 70% lebih dapat menular daripada aslinya.
Meskipun Johnson dan penasihat ilmiahnya yakin vaksin akan tetap efektif, dan virus corona jenis baru ini tidak lebih mematikan atau lebih serius dalam hal penyakit yang disebabkannya, namun dirinya harus mengambil tindakan segera.
Baca Juga: Tanggapi Reaksi Alergi Setelah Disuntik Vaksin COVID-19, CDC Keluarkan Pedoman Terbaru
Baca Juga: Terus Bertambah, Lebih dari 76 Persen Tempat Tidur di Wisma Atlet telah Terisi Pasien
Diketahui, jumlah kasus COVID-19 di Inggris melonjak dalam dua minggu terakhir karena varian virus baru ini.
Johnson membatalkan rencana untuk mengizinkan tiga rumah tangga bercampur di dalam ruangan selama lima hari selama periode perayaan.
Dirinya mengatakan London dan Inggris tenggara saat ini berada di level tertinggi dari sistem aturan tiga tingkat, sekarang akan ditempatkan di Tier baru. 4 tingkat, mirip dengan lockdown nasional baru-baru ini.
Baca Juga: Update Covid-19 Hari Ini Minggu 20 Desember 2020, Indonesia Catat 6.985 Kasus Baru