Alasan Mengejutkan Wanita di Korea Selatan yang Tidak Mau Memiliki Anak

- 29 Desember 2020, 21:39 WIB
Ilustrasi Anak
Ilustrasi Anak /ddimitrova/Pixabay

 

LINGKAR KEDIRI - Menikah dan punya anak adalah impian dari banyak pasangan di dunia ini. Namun, berbeda dengan orang Korea Selatan, mereka memiliki ketakutan untuk memiliki anak.

Dilansir dari Koreatimes, beberapa orang di Korea Selatan menikah dan memiliki anak, adalah hal yang sering dihindari, karena dianggap mengganggu kelangsungan karir mereka, terutama perempuan.

Salah satu pekerja kantoran di Seoul yang bernama Kim Ji-yeon, (33), menikah pada 2016 tapi dia dan suaminya belum punya anak.

Baca Juga: Wow! Maudy Ayunda Masuk 100 Most Beautiful Faces of 2020, Kalahkan Ariana Grande dan Chungha

Dia mengatakan ada tekanan untuk memiliki bayi sebagai langkah selanjutnya dalam kehidupan pernikahan mereka. Namun kedua orang tua serta mertuanya ingin pasangan itu memiliki anak.

Kim merasa mengasuh anak dan bekerja adalah sesuatu hal yag sulit untuk dilakukan.Ia merasa belum mampu secara finansial. 

Ia menambahkan bahwa jika nantinya ia memutuskan untuk memiliki anak, Kim ingin menunggu sampai dia mampu secara finansial untuk menangani pengeluaran yang berhubungan dengan anak, seperti pendidikan.

Baca Juga: Dianggap Merendahkan Jisoo BLACKPINK, BLINK Marah dan Tuntut Permintaan Maaf TC Candler

Situasi Kim sangat umum terjadi di Korea, yang memiliki angka kelahiran terendah di dunia. Total angka kelahiran, yang berarti jumlah bayi yang dimiliki seorang wanita selama hidupnya, adalah 0,918 pada 2019, tetapi turun menjadi 0,84 untuk kuartal kedua dan ketiga tahun ini.

Korea adalah satu-satunya negara di antara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)/ Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi yang angkanya kurang dari satu selama dua tahun berturut-turut.

Faktanya, semakin banyak pasangan yang telah menikah selama lima tahun atau kurang, terutama yang keduanya bekerja, tidak memiliki anak.

Baca Juga: Bamsoet Tindak Tegas Video Parodi Indonesia Raya yang Diduga Berasal dari Malaysia

Pemerintah Korea Selatan telah berupaya keras untuk meningkatkan sistem pengasuhan anak dan membelanjakan lebih dari 200 triliun won ketika meluncurkan rencana pertamanya untuk melawan angka kelahiran yang rendah.

Seiring dengan pengeluaran, lingkungan pengasuhan anak di negara tersebut telah meningkat, seperti peningkatan jumlah pusat penitipan anak umum, penyediaan tunjangan pengasuhan anak, dan perluasan kesempatan untuk cuti pengasuhan anak.

Namun hal tersebut tidak mendorong orang untuk menikah atau memiliki anak karena penurunan angka kelahiran yang terus terjadi.

Baca Juga: Stres Karena Hubungan Beracun, Zodiak ini dapat Membantu Anda Mengatasinya di 2021 Nanti

Bagi banyak wanita yang sudah menikah, mereka kebanyakan takut akan dipaksa untuk mengorbankan karir mereka jika mereka memilih untuk memiliki anak.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah