Ancaman Virus Nipah Ditengah Pandemi Covid-19, Ahli: Tingkat Kematian Hingga 75 Persen!

- 28 Januari 2021, 08:34 WIB
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah.
Kelelawar buah yang terinfeksi menjadi salah satu penyebab penyebaran virus Nipah. /Pixabay/Dorothee QUENNESSON

LINGKAR KEDIRI – Ditengah pandemi Covid-19 yang belum usai dan melanda berbagai negara di dunia saat ini, muncul ancaman baru mengenai munculnya virus Nipah.

Hingga The Guardian dalam laporannya berdasarkan hasil studi independen menyebut bahwa tidak ada satupun perusahaan farmasi besar di dunia yang siap jika terjadi pandemi berikutnya.

Jayasree K. Iyer, direktur eksekutif Access to Medicine Foundation, sebuah nirlaba yang berbasis di Belanda, menyoroti wabah virus Nipah yang terjadi di Cina.

Baca Juga: Virus ini Diprediksi Calon Pandemi Baru setelah Covid-19, Kenali Tanda dan Gejala

Mengejutkannya ia menyebut virus Nipah memiliki tingkat kematian hingga 75 persen, dan berpotensi menjadi risiko pandemi besar berikutnya.

“Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar. Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat," kata Jayasree, sebagaimana dilansir Lingkar Kediri dari ANTARA.

Virus Nipah termasuk dalam daftar salah satu dari 10 penyakit menular dari 16 penyakit yang diidentifikasi oleh WHO sebagai risiko kesehatan terbesar masyarakat.

Baca Juga: 4 Organisasi Islam Ekstra Kampus Terbesar di Indonesia, Cocok Bagi Mahasiswa Belajar Kepemimpinan

Dalam daftar tersebut juga termasuk Mers dan Sars - penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona dan memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19 tetapi tidak terlalu menular.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah