LINGKAR KEDIRI - Covid-19 di India sudah memasuki tingkat yang sangat parah. Bahkan Sepanjang 24 jam terakhir, mencatatkan 412.000 kasus dan hampir 4.000 kematian harian, rekor tertinggi di dunia.
Mengenaskan, setiap hari media lokal India mengabarkan banyaknya ratapan seseorang yang kehilangan keluarga maupun kehilangan kerabatnya.
"India hampir seperti dihantam badai yang dahsyat," kata SV Subramanian, profesor kesehatan populasi dan geografi di Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan, kepada USA Today.
Parahnya penyebaran Covid-19 yang menerpa India begitu kontras dibanding pada saat gelombang pertama.
Pasalnya pada Maret tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kebijakannya terkait pelarangan penerbangan baik domestik maupun internasional.
Tidak hanya itu, Modi juga menutup pabrik, kantor, dan lini bisnis lain yang dianggap tidak esensial di masyarakat.
Sehingga, kasus harian pada puncak tertinggi tidak sedahsyat saat ini, yakni sekitar 100.000 orang pada September. Namun, di bulan sesudahnya berangsur menurun.
Hingga akhirnya di Januari dan Februari 2021 ini, New Delhi menyatakan kasus yang mereka laporkan sudah sangat rendah.
Dilansir dari Antara, saat Januari India mengeklaim bahwa mereka berhasil mengalahkan pandemi virus corona.
"Negeri Bollywood itu mulai meluncurkan program vaksinasi pada 16 Januari, dengan target 300 juta orang hingga Juli-Agustus," seperti yang di kutip Lingkarkediri dari antara.
Saat itu, PM asal Partai Bharatiya Janata (BJP) berkoar segala upaya mereka bisa menangkal transmisi virus.
Menyusul deklarasi kemenangan tersebut, masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan, seperti memakasi masker dan menjaga jarak.
Hal di atas diperparah setelah diizinkannya festival-festival keagamaan dan aksi-aksi politik menyebabkan puluhan ribu orang berkumpul dalam beberapa pekan terakhir dan menjadi acara "penyebaran super".
Gelombang kedua pun tak terelakkan dengan munculnya varian yang berasal dari mutasi ganda Covid-19.
"Dr Lahariya mengatakan dulu mungkin corona hanya menyerang individu. Sekarang, seluruh keluarga bisa terinfeksi," seperti dikutip dari New York Post 6 mei 2021
Masalah pun bertambah, akibat rumah sakit terpaksa menampung para pasien di bangsal yang penuh sesak karena ranjang mereka sudah habis.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 8 Mei 2021, Cancer Mantanmu Kembali Mendekat, Virgo Hubungannya Semakin Erat
Oksigen medis juga mulai langka. Memaksa publik berlarian ke sana kemarin hanya demi mendapat bantuan pernapasan bagi orang tercinta mereka.
Pimpinan oposisi India, Rahul Gandhi, mendesak pemerintah india untuk melakukan vaksinasi terhadap penduduk negara dengan tepat.
Selain itu juga menelusuri virus corona dengan basis keilmuan dalam upaya untuk menekan gelombang kedua, di mana terdapat 1,5 juta kasus baru dalam sepekan.
Rendahnya vaksinasi juga disinyalir jadi penyebab lain mengganasnya gelombang dua corona di India.
Setiap harinya, hanya 2,1 juta orang yang divaksin. Berarti sekitar 0,15 persen dari total populasi yang mencapai 1,3 miliar jiwa.***