Pengakuan Mengejutkan Kapten Pilot Israel, Sebut Pemerintah dan Tentara Israel diperintah Penjahat Perang

- 20 Mei 2021, 18:07 WIB
Foto ilustrasi, seorang mantan pilot Israel memberikan pengakuan tentang aktifitasnya di militer dulu dan mengundurkan diri tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina.
Foto ilustrasi, seorang mantan pilot Israel memberikan pengakuan tentang aktifitasnya di militer dulu dan mengundurkan diri tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina. /Pixabay / DiGiFX Media

LINGKAR KEDIRI - Koflik yang kian memans antar Israel dengan Palestina belum menunjukan tanda akan berakhir.

Berbagai upaya sudah dilakukan berbagai pihak.

Pada beberapa pekan lalu PBB mengadakan rapat darurat dengan negara muslim untuk membahas resolusi konflik dua negara tersebut.

Baca Juga: Harus Diperhatikan, Keluar Bau dari Miss V Bisa Jadi Pertanda Dehidrasi

Disisi lain, pemegang hak veto yakni Amerika Serikat berbeda pandangan, negara adidaya ini enggan untuk menekan Israel berhenti menyerang.

Untuk diketahui gempuran Israel ke Palestina melalui semua jalur baik darat, udara.

Namun ada fakta yang mengejutkan yang diungkapkan oleh pilot Israel.

Diberitakan oleh media setempat sebanyak 27 militer Israel menolak untuk menyerang Palestina.

Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, menggambarkan pemerintah dan tentara Israel sebagai "organisasi teroris" yang dijalankan oleh "penjahat perang".

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Anadolu, dia menyadari setelah bergabung dengan tentara bahwa dia adalah "bagian dari organisasi teroris".

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Zona Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x