Network
LINGKAR KEDIRI - Indonesia saat di pimpin presiden pertama Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno terdapat kisah yang menarik.
Kisah menarik tersebut antara Bung Karno dengan Presiden Amerika Serikat Eisenhower yang terjadi pada tahun 1950-an.
Kala itu Bung Karno merasa harga dirinya diinjak-injak oleh protokoler Amerika Serikat.
Cerita tersebut dituturkan oleh ajudan Bung Karno yakni Bambang Widjanarko dalam buku yang berjudul Sewindu Dekat Bung Karno, seperti dikutip Lingkar Kediri dari Ringtimebanyuwangi.com pada artikel yang berjudul "Bung Karno Pernah Marahi Presiden Amerika Serikat Sampai Ketakutan, Simak Kisahnya".
Berawal saat Presiden Soekarno dijadwalkan menemui Presiden Eisenhower tepat pada pukul 10.00 pagi.
Pada pukul 09.58, Bung Karno sudah berada di tempat pertemuan.
Pukul 10.00, Presiden Soekarno tersenyum lebar sambil menunggu Presiden Eisenhower.
Saat jam sudah menunjukkan pukul 10.10, Bung Karno masih tenang.
Ketika pukul 10.25, Presiden Amerika Serikat tersebut tidak kunjung datang dan Bung Karno mulai merasa tegang serta tidak mau berbicara.
Baca Juga: Primbon Jawa Ungkap Mimpi Badan Sulit Bergerak Ternyata Karena ini? Begini Penjelasanya
Puncaknya Ketika pukul 10.30, amarah Bung Karno mulai meledak dan protokoler Presiden Amerika Serikat tersebut dimarahi.
“Apa-apaan ini, kalian yang menetapkan pertemuan pukul 10.00, hingga pukul 10.30 presiden kalian belum datang juga. Apakah kalian memang bermaksud menghina saya? Sekarang juga saya pergi,” ucap Bung Karno dengan marah.
Amarah Bung Karno itu membuat para pejabat Amerika Serikat langsung kebingungan dan mereka sibuk meminta maaf kepada Bung Karno.
Kemudian Presiden Eisenhower pun dengan segera menemui Presiden Soekarno saat itu juga.
Sejak kejadian itu, Presiden Eisenhower mengubah sikapnya kepada Bung Karno ketika mengadakan pertemuan selanjutnya.
Baca Juga: Bongkar Bahwa Jokowi Merupakan Titisan Soekarno, Anak Indigo: Apa Adanya dan Tidak Dibuat-buat
Presiden Amerika Serikat tersebut bahkan menyambut Bung Karno begitu turun dari mobil
Padahal presiden sekaligus mantan jenderal pada perang dunia kedua ini biasanya sangat angkuh jika menemui pemimpin negara dunia ketiga.***
