“Itu adalah reaksi yang impuslif, saya sendiri terkejut dengan tindakan saya,” ujar Tarel.
Menurut Tarel orang ternama di Perancis tersebut memberikan gambaran mengenai kemunduran Perancis.
“Saya pikir Emmanuel Macron menggambarkan kemunduran negara kita,” tutur Tarel.
Dua hari setelah terjadinya insiden tersebut, Tarel diadili di pengadilan kota Valence, Perancis Tenggara.
Sedangkan 14 bulan merupakan penangguhan masa percobaan dua tahun yang meliputi konseling psikologis.
Aksi Tarel menampar Presiden Emmanuel Macronmembuatnya tak mendapatkan jabatan dalam pemerintahan Perancis seumur hidupnya, dilarang memiliki senjata dan kehilangan hak sipilnya selama tiga tahun.
Sebelumnya artikel ini pernah tayang di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul “Penampar Presiden Prancis Emmanuel Macron Dibui 4 Bulan, Ngaku Jijikdengan Tampang Ramahnya yang Palsu”.***