"Untuk anggur, waktunya sudah matang ... semua tarif anggur kemasan Australia telah dikurangi menjadi nol (di Jepang)," katanya.
Untuk diketahui, bulan lalu, Australia mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia setelah China mengenakan sejumlah tarif yang menggiurkan pada beberapa ekspor terpenting Australia.
Anggur Australia yang diekspor ke China sekarang dikenakan tarif hingga 212 persen.
Yamagami mendorong Australia untuk mengikuti Jepang dalam berputar jauh dari China sebagai mitra dagang utamanya.
“Pertama kami membawa kasus ini ke WTO untuk menyelesaikan perselisihan sesuai dengan aturan internasional. Kedua, kami melakukan yang terbaik, berusaha mengurangi ketergantungan pada (China),” katanya.
Duta Besar memuji Australia dalam membantu menarik poros ini menjauh dari China, mencatat bahwa berkat perusahaan mineral Australia Lynus, Jepang berhasil mengurangi ketergantungan pada mineral China dari 85 menjadi 63 persen.
Yamagami menyoroti sejarah ekstensif Australia dengan Jepang, menekankan potensi besar yang bisa dimiliki oleh aliansi yang lebih erat antara kedua negara.
“Jepang adalah mitra dagang terbesar Australia, posisi yang dipegangnya selama 40 tahun,” katanya.
Jepang berada di urutan kedua setelah China sebagai mitra dagang terbesar Australia.