LINGKAR KEDIRI – Kebohongan pemerintahan taliban terungkap oleh Menlu Prancis, sebelumnya Taliban mengungkapkan bahwa Perancis mengakui kedaulatan taliban.
Menteri Luar Negeri Prancis mengungkapkan bahwa pemerintah Taliban sudah berbohong pada dunia.
Menlu Prancis dalam siaran persnya mengatakan bahwa Prancis tidak menjalin hubungan apapun dengan peremintahan Taliban yang baru.
“Taliban berbohong dan Prancis tidak akan memiliki hubungan apa pun dengan pemerintahannya yang baru dibentuk,” kata Menlu Jean-Yves Le Drian pada Sabtu malam.
Le Drian menjelaskan bahwa Taliban berbohong soal mengizinkan beberapa orang Afghanistan pergi dengan bebas, dan berbicara tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif.
“Mereka mengatakan, mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan berbicara tentang pemerintahan yang inklusif fan representatif, tetapi mereka berbohong,” kata Le Drian.
Baca Juga: Mengejutkan! Burger hingga Bumbu KFC Dikabarkan Mengandung Babi, Benarkah? Simak Faktanya Disini
Menurutnya Prancis akan menolak segala hubungan dan kerja sama dengan pemerintahan Taliban yang baru.
“Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini,” ujarnya dilansir dari laman reuters pada 12 September 2021.
Diketahui, Paris telah mengevakuasi sekira 3.000 orang, dan telah mengadakan pembicaraan teknis dengan Taliban untuk keberangkatan tersebut.
Menurut Le Drian, masih ada beberapa warga negara Prancis yang tersisa di Afghanistan.
Selain itu ada ratusan warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis, yang juga tersisa di Afghanistan.
“Masih ada beberapa warga negara Prancis dan beberapa ratus warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang tersisa di Afghanistan,” kata Le Drian pada hari Minggu ketika menuju ibu kota Qatar, Doha.***