LINGKAR KEDIRI - Australia, Inggris, dan Amerika Serikat telah menyetujui kesepakatan kapal selam nuklir baru dalam perjanjian AUKUS, hal tersebut dianggap berkaitan dengan agresi China di Indo-Pasifik.
Aliansi tersebut menyita perhatian seorang Diplomat senior China, ia mengatakan bahwa negara China tersebut harus meninggalkan kebijakan untuk penggunaan senjata nuklir.
Dikutip Lingkar Kediri dari Express pada Sabtu, 25 September 2021. Sha Zukang, mantan duta besar untuk PBB, mengatakan bahwa China harus memeriksa kembali dan menyempurnakan pendekatannya terhadap senjata nuklir.
"Tidak ada penggunaan pertama, harus dilakukan, karena Amerika membangun aliansi militer baru dan meningkatkan kehadiran militernya di lingkungan kami, kecuali negosiasi China-Amerika setuju bahwa tidak ada pihak yang akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu,” ujar Sha Zukang.
Zukang juga menambahkan bahwa di masa depan China akan dianggap sebagai pesaing berat Amerika.
“Untuk beberapa waktu di masa depan, Amerika Serikat akan melihat China sebagai pesaing utamanya dan bahkan musuhnya," imbuhnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Ender’s Game, Aksi Bocah Cerdik Lawan Teror Alien yang Mengancam Bumi
Perlu diketahui, China merupakan negara kelima yang mengembangkan persenjataan nuklir, negara tersebut memiliki persenjataan antara 250 hingga 350 misil.