LINGKAR KEDIRI – Varian virus corona omicron telah mengguncang pasar global, memicu larangan bepergian yang meluas dan membuat para pembuat vaksin waspada saat menyebar ke seluruh dunia.
Pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan, jenis virus terbaru yang menyebabkan COVID-19 juga muncul di Asia, Eropa, dan Amerika.
Penelitian baru dari Afrika Selatan menunjukkan omicron dapat menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi pada mereka yang pernah memiliki virus sebelumnya.
Namun, para ilmuwan berlomba untuk lebih memahami varian dan seberapa besar risiko yang ditimbulkannya. Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui, dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Asian Nikkei.
- Di mana dan kapan varian baru itu muncul?
Varian omicron, awalnya diberi nama ilmiah B.1.1.529, pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia oleh Afrika Selatan pada 24 November.
Sampel pertama yang diketahui dikumpulkan pada 9 November, kata WHO. Tapi asal usul strain masih belum pasti.
Omicron tampaknya memicu peningkatan infeksi di Afrika Selatan. "Jumlah kasus varian ini tampaknya meningkat di hampir semua provinsi" di negara ini, kata WHO.