Network
LINGKAR KEDIRI - Tokyo Electric Power Company (TEPCO) akhirnya mengumumkan jika mereka telah mengajukan rencana untuk menangani masalah air menggunakan regulator nuklir Jepang.
Diketahui, mereka mengumumkan perihal itu pada Selasa, 21 Desember 2021.
Dimana pihak operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mengatakan pihaknya akan memasang fasilitas yang digunakan untuk melepaskan air radioaktif.
Nantinya fasilitas itu bakal digunakan untuk mengatasi air limbah.
Baca Juga: Memiliki Militer Terkuat di ASEAN, Indonesia Disepelekan dan Dianggap Tak Layak Miliki Jet Tempur
Air itu sebenarnya adalah hasil olahan setelah digunakan untuk mendinginkan bahan bakar nuklir cair.
Dan kini, air itu tengah dikumpulkan di tangki.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, TEPCO berencana untuk membuang air olahan ke laut setelah diencerkan sehingga kadar tritium berada di bawah tingkat yang diamanatkan oleh peraturan nasional.
Dilansir dari Portal Jember dalam "Perusahaan Listrik asal Tokyo, TEPCO Berencana Melepaskan Air Olahan Nuklir ke Laut Lepas."
Dokumen yang diserahkan telah merinci prosedur pengenceran serta desain terowongan bawah laut yang digunakan untuk melepaskan air yang diolah sekitar satu kilometer di lepas pantai.
NHK, TEPCO mengatakan ingin memulai pekerjaan konstruksi sekitar bulan Juni tahun 2022.
Baca Juga: Lebih Akurat dari Saksi, Temuan Anjing Pelacak Dinilai Mampu Mengungkap Pelaku Kasus Subang
Perusahaan tersebut juga akan melakukan pekerjaan setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Regulasi Nuklir dan mendapatkan pemahaman lokal.
Matsumoto Junichi, seorang pejabat TEPCO yang bertanggung jawab atas rencana tersebut, mengatakan perusahaan akan menjelaskan rencana tersebut kepada penduduk setempat dan pihak terkait.
Dia juga mengatakan perusahaan ingin memastikan keamanan dalam desain dan pengoperasian fasilitas.
TEPCO uga sedang menghadapi tantangan untuk mencari tahu bagaimana meredakan kekhawatiran yang terus-menerus ada di antara penduduk setempat atas pelepasan air yang diolah. ***(Alam Cahya/Portal Jember)
