Network
LINGKAR KEDIRI – KF-21 Boramae merupakan jet tempur yang dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia.
Dalam pengembangan KF-21 Boramae, Indonesia membantu dengan memberikan dana sebesar 30 persen dan sisanya ditanggung oleh Korea Selatan sendiri.
Jet tempur KF-21 Boramae siluman ini nantinya akan menjadi mimpi nyata bagi NKRI untuk memiliki jet tempur siluman super canggih.
Baca Juga: AS Sukses Gagalkan Pembelian Su-35, Indonesia Balas dengan Borong 36 Unit Rafale Prancis
Bahkan dikabarkan perakitan KF-21 Boramae Indonesia-Korea Selatan ini telah memasuki tahap akhir.
Bahkan dilaporkan oleh cavok.com.br bahwa sekitar 6 unit prototype pada KF-21 Boramae tengah digarap.
Selain itu pada bulan Februari direncanakan KF-21 Boramae akan dilakukan uji coba sebelum dipasarkan nantinya.
Jet tempur KF-21 Boramae segera diakuisisi oleh Indonesia, baru-baru ini Malaysia malah berikan pernyataan mengejutkan terkait KF-21 Boramae.
Baca Juga: Media Prancis Kabarkan Indonesia Resmi Membeli 6 Unit Rafale, Rusia Beri Respon Begini
Terkait hal tersebut sebagaimana dikutip Lingkar Kediri dari kanal YouTube Dunia Pertahanan pada 11 Februari 2022.
Dikutip dari Defence Security Asia, menyampikan pengakuan Panglima Angkatan Udara Malaysia, Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad terkait KF-21 Boramae.
Dimana pada waktu itu Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad ditanya terkait apakah Malaysia tertarik untuk membeli KF-21 Boramae yang akan diakuisisi oleh Indonesia.
Seperti diketahui saat ini Malaysia tengah mencari pesawat tempur untuk memperkuat militer negaranya, serta juga mengejar kekuatan militer yang sudah tertinggal jauh dari Indonesia.
Dikatakan oleh Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad bahwa kini Angkatan Udara Malaysia masih melakukan pemantauan perkembangan pasar serta evolusi sistem dalam mencari alutsista untuk memeprkuat militer negaranya.
Bahkan terkait jet tempur KF-21 Boramae, menurut Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad masih terlalu dini untuk membahas jet tempur yang dikembangakan oleh Korea Selatan dan Indonesia.
“Namun Katanya, masih terlalu dini untuk menentukan apakah pesawat tempur joint venture generasi 4.5 antara Korea Selatan dan Indonesia itu cocok untuk RAMF dan negara,” lapor Defence Security Asia.
“Fokus RMAF saat ini adalah untuk memastikan bahwa pesawat tempur yang ada, yaitu Sukhoi Su-30MKM dan F/A-18D Hornet terus beroperasi hingga tahun 2035 dan 2040,” tambahnya.
Begitulah tanggapan negara tetangga Indonesia, Malaysia terkait jet tempur siluman KF-21 Boramae.
Perlu diketahui bahwa Indonesia tak hanya akan mengakuisis KF-21 Boramae saja, namun jet tempur Rafale dan F-15 Eagle II juga akan dimiliki.
Dari tiga jet tempur tersebut akan menjadi pembalasan Indonesia yang gagal membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia karena sanksi CAATSA Amerika Serikat.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
