LINGKAR KEDIRI - Angkatan Udara India (IAF) sedang dalam proses memperoleh 114 jet multi-peran, sebuah proyek yang kemungkinan menelan biaya sekitar Rp 1,3 triliun dan membutuhkan setidaknya satu dekade untuk diselesaikan sebelum jet tempur pertama dipasok.
Sementara Rafale buatan Prancis tampaknya memimpin, seperti yang diungkapkan oleh survei yang beredar luas oleh The EurAsian Times, teman lama India Rusia juga berharap untuk mengamankan kontrak ini.
Hal ini sangat signifikan mengingat pembatalan pesanan Su-35 oleh Indonesia dan Mesir, yang dipandang sebagai kemunduran besar bagi industri pertahanan Rusia.
Moskow dilaporkan menawarkan dua pesawat tempur yang berbeda, MiG-35 dan Sukhoi-35, kepada Angkatan Udara India (IAF). Tetapi layanan tersebut tampaknya tidak terkesan oleh MiG-35.
Tahun lalu, dilaporkan bahwa Rusia mengusulkan Checkmate, jet tempur generasi berikutnya ke India.
Baca Juga: Terungkap Penyakit yang Merengut Nyawa Dorce Gamalama, Bukan Diabetes
Akan tetapi, mengingat jet itu masih dalam pengembangan, India tidak mungkin mempertimbangkannya untuk pengadaan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, Su-35 memiliki peluang untuk kontrak ini.
Sebuah pesawat tempur supremasi udara generasi '4 ++', Su-35 'Flanker' adalah satu-satunya platform berat di antara pesaing untuk kontrak Angkatan Udara India (IAF), selain dari jet F-15EX.