LINGKAR KEDIRI - Peluncuran satelit mata-mata militer pada 5 Maret, telah terjadi setelah Korea Utara menyelesaikan uji coba.
Pasalnya, pada 27 Februari persiapan pengembangan satelit tersebut sudah dilakukan.
Uji coba itu dilakukan dari daerah Sunan, menempuh jarak sekitar 300 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 600 kilometer.
Sejak awal tahun, Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal.
Nobuo Kishi, menteri pertahanan Jepang, mengatakan rudal itu terbang sekitar 300 kilometer, mencapai ketinggian maksimum 550 kilometer sebelum mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, yang membentang 200 mil laut (370 kilometer) dari pantainya.
Kishi sebelumnya menyatakan bahwa negara tersebut sedang mengembangkan kemampuan rudal balistik dengan cepat.
Baca Juga: Korsel-Indo Garap KF-21 Boramae, Malaysia Malah Pilih Pesawat FA-50 Dengan Radar Canggih dari AESA
Menurut Kishi hal tersebut, merupakan ancaman bagi keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional.