Perang Rusia-Ukraina Memanas, AS Mendadak Beri Peringatan Keras ke China Jika Kirim Senjata ke Rusia

- 18 Maret 2022, 20:45 WIB
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden.
Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden. /Reuters/Lintao Zhang/Pool.

 

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina kini telah memasuki minggu ke tiga.

Hingga kini konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina masih terus memanas dan belum ada perjanjian damai dari dua belah pihak.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini awalnya dikarenakan rencana dari Ukraina yang ingin bergabung dengan aliansi NATO.

 Baca Juga: Danu Disebut Takut dan Khawatir saat Ditugasi Yoris Menjaga Lokasi TKP, 2 Sosok Ini Jadi Pertanyaan, Ada Apa?

Yang mana hal tersebut membuat Rusia tidak setuju, karena merasa terancam jika Ukraina bergabung dengan NATO.

Terlebih Ukraina merupakan negara yang terletak sangat dekat dengan Rusia dan juga merupakan negara pecahan dari Uni Soviet.

Hingga pada akhirnya Rusia melakukan invasi kepada Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga telah menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berjuang dan membela negaranya serta tidak menyerah begitu saja dari Rusia.

Rusia yang terkenal memiliki militer yang kuat di dunia ini bahkan telah membuat sejumlah kota di Ukraina mengalami kerusakan akibat serangan militer yang dilakukannya.

Hingga saat ini serangan militer yang dialkukan oleh Rusia semakin melebar di Ukraina.

Dikutip dari Axios.com Amerika Serikat sampikan peringatan kepada China jika membantu serta mempersenjatai Rusia dalam perang di Ukraina.

 Baca Juga: Jika Sering Konsumsi Ikan Ini, Selamat Anda Terbebas dari Penyakit Diabetes Hingga Penyakit Langka

Seperti diketahui bahwa China dan Rusia merupakan negara bersahabat yang menjalin kerjasama dalam hubungan internasional.

Baru-baru ini Demetri Sevastopulo dari FT melaporkan bahwa Amerika Serikat telah memperingatakan sekutu dalam kabel diplomatic bahwa China telah “menadakan kesediaannya” dalam menyediakan senjata untuk Rusia.

Kemudian di sisi lain juga muncul kekhwatiran jika Washington dan Beijing bisa saja mempersenjatai kedua pihak yang tengah mengalami konflik dan bisa membuat perang semakin berkepanjangan.

Bahkan disebutkan oleh Hal Brands dari Jhons Hopkins School of Advanced International Studies bahwa langkah semacam itu bisa menandai era yang lebih bermusuhan dalam hubungan AS dan China.

Baca Juga: Ada Saksi Terancam Jadi Tersangka Namun Alibinya Dikuatkan oleh Saksi Lain? Analis Bongkar Hal Ini

Selain itu China juga akan membayar mahal jika membantu Rusia menghindari sanksi atau menawarkan dukungan diplomatik yang lebih terbuka, bahkan biaya akan lebih tinggi jika Presiden China, Xi Jimping mengirim senjatanya ke Rusia.

Walau demikian, Xi Jinping dapat menghitungkan bahwa ia membutuhkan Rusia yang terkenal dengan kekuatan militernya untuk menduduki perhatian AS dan bahwa hasil perang di Ukraina dapat mengacaukan rezim Putin, catat Hal Brands.

Walau demikian, pihak dari Beijing telah membantah mengenai negaranya yang disebut mempersenjatai Rusia dalam perang yang terjadi saat ini.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah