Ukraina Dikabarkan Sempat Berhasil Mengecoh, Menyerang Balik Hingga Menghentikan Konvoi Militer Rusia

- 1 April 2022, 18:45 WIB
Kendaraan lapis baja milik pasukan Rusia terlihat di jalanan kota Mariupol Selatan, Ukraina
Kendaraan lapis baja milik pasukan Rusia terlihat di jalanan kota Mariupol Selatan, Ukraina /Dok. Reuters/Alexander Ermochenko/

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

 Baca Juga: T-90, Tank Rusia yang Paling Ditakuti di Dunia Dikabarkan Terus Tumbang di Ukraina, Ini Penyebabnya...

Meskipun demikian, kelompok tempur Ukraina sempat berhasil memblokir konvoi Rusia sejauh 60 km. Tim pasukan khusus TI Ukraina yang beranggotakan 30 orang memainkan peran besar dalam menghentikan konvoi militer Rusia sepanjang lebih dari 60 km di luar Kyiv.

Ketika perang di Ukraina baru berumur seminggu, militer Rusia mengorganisir konvoi bermotor lebih dari 60 km, yang terdiri dari kendaraan lapis baja dan truk pasokan, untuk mendukung serangan besar-besaran ke Kyiv dari utara.

Namun rencana ini sepertinya digagalkan karena konvoi tertunda hanya beberapa hari.

 Baca Juga: Kejanggalan Yoris di TKP, Sering Pinjam Mobil Milik Korban Tapi Tidak Ada Jejaknya yang Tertinggal di TKP

Konvoi itu menghadapi penyergapan malam hari oleh 30 pasukan khusus dan operator pesawat tak berawak.

Kelompok 30 tentara Ukraina yang berpartisipasi dalam penyergapan konvoi di luar Kyiv dipilih dari Aerorozvidka, unit pengintaian udara yang didirikan delapan tahun lalu.

Komandan Aerorozvidka adalah Letnan Kolonel Yaroslav Honchar, mantan tentara Ukraina yang kembali ke tentara setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014.

 Baca Juga: Jika Melihat Tanda Ini Pada Kuku Anda, Segera Lakukan Tes Darah, Ada Penyakit Ini Mengintai

Menurut Honchar, hari itu, tentara Ukraina turun di malam hari, membawa kacamata night vision, senapan sniper, ranjau yang diledakkan dari jarak jauh, drone dengan kamera pencitraan termal dan drone lain yang mampu menjatuhkan bom seberat 1,5 kg.

Untuk mencapai konvoi Rusia, kelompok itu mengendarai kendaraan segala medan berpenggerak empat roda melalui hutan di sepanjang kedua sisi jalan menuju selatan ke ibukota, Kyiv.

“Malam itu, unit kecil ini menghancurkan 2-3 kendaraan terdepan, membuat seluruh kelompok terdampar. Selama dua malam berikutnya, unit ini terus menghancurkan lebih banyak kendaraan," kata Honchar.

 Baca Juga: Danu Disebut Dipojokkan dan Nampak Diarahkan Saksi Lain Dalam Kasus Subang, Pria Ini Bongkar Semuanya

Konvoi Rusia kemudian dibubarkan menjadi beberapa kelompok kecil untuk mencoba mencapai ibukota Kyiv. Tetapi unit drone yang sama terus menyerang depot pasokan Rusia, menurut Letnan Kolonel Honchar.

Unit Aerorozvidka juga mengklaim telah membantu menangkis serangan pasukan terjun payung Rusia di lapangan terbang Hostomel di barat laut Kyiv pada hari pertama pertempuran.

Mereka menggunakan drone untuk menemukan musuh dan membombardir sekitar 200 pasukan terjun payung Rusia yang bersembunyi di salah satu ujung lapangan terbang.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece 1045, Akibat Nika, Pertarungan Luffy dan Kaido Jadi Menyenangkan!

"Ini sebagian besar telah mencegah militer Rusia menggunakan bandara Hostomel untuk meluncurkan serangan baru," kata Letnan Taras, seorang ajudan Letnan Kolonel Honchar.

Menurut Guardian, pernyataan di atas tidak dapat diverifikasi sepenuhnya. Namun pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa serangan Ukraina berkontribusi pada penghentian konvoi Rusia lapis baja di sekitar Ivankiv.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah