Rusia Dalam Kondisi Mencekam, Swedia dan Finlandia Bersiap Berkongsi Dengan NATO

- 14 April 2022, 19:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow. /Reuters

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik yang bebas nuklir.

Dimana Rusia memiliki eksklave Kaliningrad yang diapit di antara Polandia dan Lithuania.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev, yang adalah presiden dari 2008 hingga 2012.

 "Sampai hari ini, Rusia belum mengambil tindakan seperti itu dan tidak akan melakukannya," kata Medvedev.

Baca Juga: Cepat Atasi Asam Lambung yang Kumat, Cukup dengan Pengobatan Alami Rumahan Ini

"Jika tangan kita dipaksa dengan baik perhatikan bukan kita yang mengusulkan ini," tambahnya.

Kemungkinan masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam NATO - yang didirikan pada tahun 1949 untuk memberikan keamanan kolektif Barat terhadap Uni Soviet - akan menjadi salah satu konsekuensi strategis Eropa terbesar dari perang di Ukraina.

Finlandia memperoleh kemerdekaan dari Rusia pada tahun 1917 dan berperang dua kali melawannya selama Perang Dunia Kedua di mana ia kehilangan beberapa wilayah ke Moskow.

Finlandia juga mengumumkan latihan militer di Finlandia Barat dengan partisipasi pasukan dari Inggris, Amerika Serikat, Latvia dan Estonia.

Swedia tidak berperang selama 200 tahun dan kebijakan luar negeri pascaperang berfokus pada mendukung demokrasi secara internasional, dialog multilateral, dan perlucutan senjata nuklir.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah