Tatanan Global Mulai Bergerak Menyudutkan Rusia, Menkeu AS Tegas Menyuarakan Hukuman Berat pada Rusia

- 16 April 2022, 14:00 WIB
Dari kiri, Komisaris Ekonomi UE Paolo Gentiloni, Presiden Eurogroup Paschal Donohoe, Presiden Bank Dunia David Malpass, Menteri Keuangan Italia Daniele Franco, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland, Kanselir Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak, Direktur Pelaksana dari IMF Kristalina Georgieva, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Co
Dari kiri, Komisaris Ekonomi UE Paolo Gentiloni, Presiden Eurogroup Paschal Donohoe, Presiden Bank Dunia David Malpass, Menteri Keuangan Italia Daniele Franco, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland, Kanselir Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak, Direktur Pelaksana dari IMF Kristalina Georgieva, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Co /Henry Nicholls/Renang via AP

LINGKAR KEDIRI - Kondisi Rusia saat ini tengah ditekan oleh tatanan Global.

Tak hanya sanksi ekonomi, namun Rusia juga terancam akan mendapatkan rentetan hukuman global yang menyudutkan.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia harus dikeluarkan dari forum Kelompok 20 ekonomi utama.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 15 April 2022: Amar Tak Bergeming Hentikan Kasus Meski Ada Permintaan dari Sosok Ini

Dan Amerika Serikat akan memboikot beberapa pertemuan G20 jika pejabat Rusia muncul.

Yellen, yang berbicara pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS, mengacu pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 pada 20 April, kata seorang juru bicara Departemen Keuangan. 

Sejak 2008, klub telah menangani masalah mulai dari bantuan COVID-19 hingga utang lintas batas.

Ini juga termasuk negara-negara seperti China, India dan Arab Saudi yang enggan mengutuk invasi tersebut, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus".

Baca Juga: Keistimewaan Besar Didapatkan Indonesia dari Prancis, Negara Tetangga Banyak yang Kecewa

Halaman:

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x