Kyiv Tolak Ultimatum Vladimir Putin, Rusia Mengancam Akan Menghabisi Seluruh Pasukan Ukraina di Mariupol

- 23 April 2022, 09:00 WIB
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina.
Usai Rusia berhasil mengambil alih kota Mariupol, kini mereka memblokir bantuan dari luar dan mengepung pasukan Ukraina. /Alexander Ermochenko/Reuters

LINGKAR KEDIRI – Invasi yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina telah menghancurkan segalanya yang ada di Ukraina.

Invasi oleh Rusia ini telah membuat banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Banyak bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan yang sangat parah akibat serangan militer dari Rusia.

Baca Juga: Tentara Pakistan Menembakkan Roket ke Afghanistan, Lima Anak dan Seorang Wanita Dikabarkan Tewas

Tak hanya itu saja, bahkan juga banyak penduduk yang dikabarkan tewas dalam perang antar Rusia dan Ukraina ini.

Walau demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap melawan dan tidak menyerah begitu saja di saat negaranya diinvasi oleh Rusia.

Bantuan dari negara Barat juga banyak yang datang untuk membantu Ukraina dalam melawan Rusia.

Dari kabar yang beredar, Rusia saat ini tengah melakukan operasi militer di wilayah Mariupol Ukraina.

Baca Juga: Bursa Transfer, Mourinho Dikabarkan Segera Bersatu Kembali dengan Gelandang yang Akan Tinggalkan MU Ini...

Dilansir dari Zing News, Kyiv dikabarkan telah menolak ultimatum dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

Yang mana penolakan tersebut membuat Rusia mengancam akan mengancurkan pasukan Ukraina yang berada di Mariupol.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 April bahwa mereka akan menghancurkan pasukan perlawanan Ukraina di Mariupol, usai Kyiv menolak ultimatum untuk menyerah yang diberikan oleh Moskow.

“Pada konferensi pers pada 17 April, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan bahwa tentara Ukraina yang dikepung di pabrik baja Azovstal di Mariupol didesak untuk "secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah." .

Namun, melalui percakapan radio yang disadap, Jenderal Konashenkov mengatakan pemerintah Kyiv "melarang" negosiasi penyerahan diri dan memerintahkan penembakan jatuh siapa pun, "termasuk tentara Ukraina dan tentara bayaran asing." , bermaksud untuk menyerah.

Baca Juga: Los Blancos Melenggang Mulus, Bek Veteran Barca Ini Kritik Real Madrid Capai Puncak Berkat Keberuntungan

Jenderal Rusia memperingatkan bahwa "jika (tentara Ukraina) terus melawan, mereka akan dimusnahkan sepenuhnya", menurut isi konferensi pers yang diposting di jejaring sosial Kementerian Pertahanan Rusia,” tulis laporan Zing News.

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan operasi militer dan invasi ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022.

Hingga saat ini konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belum juga menemukan titik perdamaian.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah