Hingga pada akhirnya Ukraina ingin bernegosiasi tanpa syarat dengan Rusia di Mariupol.
Dilansir dari Zing News, pada 20 April negosiator senior Ukraina memberikan penawaran pembicaraan tanpa syarat dengan Rusia di Mariupol.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengevakuasi tentara dan warga sipil dari kota pelabuhan yang terkepung.
Negosiasi dapat dilakukan “satu-satu” atau “dua-dua”, “untuk menyelamatkan orang-orang kami, batalyon Azov, tentara, warga sipil, anak-anak, yang selamat dan yang terluka,” kata perunding Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah Postingan Twitter pada 20 April.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang, Sosok Ini Menduga Pelaku Sempat Memeluk Amel dan Tuti Sebelum Dimandikan
Di sisi lain, negosiator David Arakhamia menyampaikan bahwa dia dan negosiator Podolyak melakukan kontak reguler dengan pasukan Ukraina di kota Mariupol yang terkepung.
“Hari ini, dalam percakapan dengan para pembela kota, sebuah proposal dibuat untuk mengadakan negosiasi tatap muka di sini, tentang evakuasi garnisun militer kami,” tulisnya dalam sebuah posting media sosial.
“Bagi kami, kami siap datang ke (Mariupol) kapan saja untuk melakukan negosiasi tersebut, segera setelah kami menerima konfirmasi dari pihak Rusia,” tambahnya.
Seperti diketahui bahwa kota Mariupol merupakan wilayah yang sangat penting bagi Ukraina, sehingga akan sangat mengkhawatirkan jika Rusia sampai menduduki kawasan tersebut.