Angkatan Udara AS Beri Kejutan, Ungkap Pesawat Tempurnya F-15EX Eagle II Kini Mampu Bawa Rudal ‘Maut’ Ini...

- 4 Mei 2022, 17:55 WIB
F-15EX
F-15EX //en.topwar.ru

LINGKAR KEDIRI –  Angkatan Udara AS mengeluarkan kejutan awal bulan ini karena memutuskan untuk mengurangi jumlah pesawat F-15EX Eagle II yang ingin dibeli dalam jangka panjang, dari 144 menjadi 80.

Namun, ada twist dalam narasinya, F-15EX Eagle II sekarang bisa menjadi pesawat pertama yang akan menembakkan rudal hipersonik Amerika Serikat.

Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall dan Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal Charles Q. Brown bersaksi di depan Komite Angkatan Bersenjata DPR mengatakan hal ini saat mengungkapkan  rencana mereka untuk F-15EX .

 Baca Juga: Tak Hanya Benzema yang Menjadi Nafas Real Madrid, Striker Prancis Ini Juga Membawa Kejayaan?

Alih-alih mengganti banyak pesawat tempur F-15C/D Eagle yang lebih tua dengan F-15EX yang lebih baru dan lebih mampu.

Angkatan Udara akan mengganti F-15 yang lebih tua dengan drone yang dikemudikan dari jarak jauh atau tidak sama sekali jika drone tidak memungkinkan.

Pensiunnya pesawat yang ada akan menyebabkan defisit mencolok sekitar 400 jet tempur di USAF.

 Baca Juga: Akhirnya Yosef Bertemu Danu di Makam Tuti-Amel dan Secara Spontan Katakan Hal Ini, Ada Apa?

Lapisan peraknya adalah bahwa F-15EX, menurut Jenderal Brown, akan menjadi pesawat pertama di Angkatan Udara yang disertifikasi dengan Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) baru karena jet tempur itu dapat membawa persenjataan yang jauh lebih banyak daripada pesawat tempur F-35 karena kapasitas muatannya.

Proses sertifikasi F-15EX dengan rudal jelajah serangan hipersonik kemungkinan akan selesai pada paruh kedua dekade ini.

Karena kapasitas muatannya yang besar dan ukuran HACM yang relatif besar, F-15EX adalah platform yang tepat untuk HACM melewati F-22 Raptors dan F-35 Lightning II.

 Baca Juga: Jalan 9 Bulan Danu Cari Cara Minta Maaf pada Alm Tuti dan Amel, Yosef: Dia Membuat Framing

Dilansir LingkarKediri dari laman Defenceview, pada bulan Februari tahun ini, F-15EX menyelesaikan acara uji tembak langsung pertamanya dengan menembakkan rudal udara-ke-udara pada drone target.

F-15EX adalah versi terbaru dari platform F-15 yang telah mengalami peningkatan dan modernisasi yang signifikan dibandingkan model sebelumnya.

Badan pesawat F-15EX dirancang untuk masa pakai 20.000 jam, di samping muatan senjata yang ditingkatkan.

 Baca Juga: Real Madrid vs Man City Leg 2 Liga Champions 5 Mei 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Meskipun AS belum memiliki senjata hipersonik operasional, berbagai lembaga dan kontraktor pertahanan sedang dalam berbagai tahap penelitian dan pengembangan senjata hipersonik yang berfungsi.

Pengeluaran pertahanan AS terlihat ada kenaikan tajam dalam program hipersonik yang tidak mendapat perhatian yang sama sebelumnya.

Amerika Serikat menghidupkan kembali minatnya pada senjata hipersonik, karena khawatir negara itu tertinggal dalam mengembangkan teknologi militer mutakhir.

 Baca Juga: Bursa Transfer, Terungkap Potongan Puzzle Pertama Erik ten Hag Untuk Ubah MU, ‘Mesin Penyerang’ Muncul?

Jenderal David Thompson, wakil kepala operasi ruang angkasa untuk Angkatan Luar Angkasa AS, menyatakan tahun lalu bahwa AS "tidak semaju" dalam senjata hipersonik seperti China atau Rusia.

Namun, Angkatan Udara AS baru-baru ini  menguji  Hypersonic Air-Breathing Weapon Concept (HAWC) secara diam-diam yang digambarkan sebagai keberhasilan oleh layanan tersebut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: defenceview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah