Presiden Vladimir Putin Diduga Ingin Mengambil Alih Aliansi NATO, Pentagon Nyatakan Tidak Percaya Hal Itu

- 22 Mei 2022, 08:00 WIB
Sekjen NATO Berjanji untuk Menyelesaikan Kekhawatiran Turki Atas Ekspansi
Sekjen NATO Berjanji untuk Menyelesaikan Kekhawatiran Turki Atas Ekspansi /Pixabay

 

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih berlanjut.

Dalam perang ini, negara-negara anggota NATO turut melibatkan dirinya dalam membantu Ukraina untuk melawan Rusia.

Yang mana bantuan tersebut salah satunya berupa senjata, sebab NATO juga telah mengatakan bahwa dirinya tidak akan terlibat secara langsung dalam operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia ini.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Our Blues Episode 13: Masalah di Pulau Jeju Mulai Terlihat Terang

Walau demikian, bantuan senjata dari Barat sangat membantu militer Ukraina dalam menghadapi invasi yang dimulai oleh Rusia.

Seperti diketahui bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin telah resmi melakukan operasi militer dan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Sampai saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina masih belum mereda, justru saat ini semakin meluas.

Mengenai aliansi militer Barat, muncul dugaan bahwa Presiden Vladimir Putin ingin secara militer mengambil aliansi NATO.

 Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Anime Boruto 250: Asal-usul Ikada Membuat Semua Orang Terkejut

Walau muncul dugaan semacam itu, Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang benar.

Dilansir dari Reuters, Kepala Pentagon menyatakan tidak percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin secara militer mengambil aliansi NATO.

Hal tersebut sdikatakan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Rabu, ketika Moskow berjuang untuk mencapai tujuannya di Ukraina tiga bulan setelah invasi.

“Ketika Anda melihat kalkulus Putin, pandangan saya - dan saya yakin ketua memiliki pandangannya sendiri - tetapi pandangan saya adalah bahwa Rusia tidak ingin mengambil aliansi NATO,” kata Lloyd Austin selama sidang kongres.

Sementara perang antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini juga dikabarkan masih terus berlanjut di Pulau Zmiinyi atau Pulau Ular.

 Baca Juga: Kasus Subang Terbaru, Kanal YouTube Diduga Milik Pelaku Mulai Terkuak, Konten Berisi Pengaburan Kasus?

“Jika Rusia mengkonsolidasikan posisinya di Pulau Zmiinyi dengan pertahanan udara strategis dan rudal jelajah pertahanan pantai, mereka dapat mendominasi Laut Hitam barat laut,” cuit Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin reguler.

Dikatakan juga bahwa lapal pemasok Rusia memiliki perlindungan minimum di Laut Hitam barat, menyusul mundurnya Angkatan Laut Rusia ke Krimea setelah kehilangan Moskva.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x