Kyiv Dalam Ancaman Besar, Pemerintah Rusia Berencana Mendirikan Pangkalan Militer di Kherson Ukraina Selatan

- 30 Mei 2022, 20:23 WIB
Rusia membangun pangkalan militer baru, jelang bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO.
Rusia membangun pangkalan militer baru, jelang bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO. /REUTERS/Grigory Dukor.

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia sejak 24 Februari 2022 telah membawa banyak pederitaan bagi Ukraina.

Penduduk Ukraina sampai kini masih diselimuti dengan rasa kekhawatiran dan ketakutan lantaran pasukan Rusia masih memasuki wilayah mereka.

Baca Juga: Detik-detik Kasus Subang Terungkap, 24 Mei Yosef Datang ke Polres Subang Diperiksa Kembali?

Dalam perang yang terjadi ini, Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat dalam menghadapi Rusia.

Tiga bulan perang di Ukraina berjalan, Rusia dikabarkan telah menguasai dan memiliki kendali penuh terhadap sejumlah wilayah di Ukraina.

Bahkan belum lama ini dikabarkan bahwa Rusia berkemungkinan mendirikan pengalan militer di Kherson, Ukraina Selatan.

Dilansir dari Zing News, dikatakan oleh Pemerintah Rusia di provinsi Kherson, Ukraina selatan pada 24 Mei bahwa dirinya berencana meminta Moskow untuk mendirikan pangkalan militer di wilayah tersebut.

Baca Juga: Penantian Selama 23 Tahun Akhirnya Terbayar, Tim Ini Akan Kembali Bermain di Premier League

“Sebuah pangkalan militer Rusia di provinsi Kherson adalah suatu keharusan,” Kirill Stremousov.

“Kami akan meminta ini dan inilah yang ‘diinginkan semua orang’. Ini penting, dan akan menjamin keamanan provinsi dan rakyatnya,” kata Kirill Stremousov.

Sebelumnya Kirill Stremousov pada 11 Mei telah mengumumkan bahwa provinsi tersebut berencana untuk mengusulkan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menjadikan wilayah tersebut bagian dari Rusia di akhir 2022.

“Kota Kherson milik Rusia. Tidak akan ada negara 'Republik Rakyat Kherson' di wilayah provinsi Kherson, tidak akan ada referendum,” kata Kirill Stremousov.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan Perang Rusia-Ukraina, Zelensky Mendesak PM Italia untuk Memberikan Banyak Sanksi ke Rusia

“Itu akan menjadi satu-satunya dekrit berdasarkan seruan pemimpin provinsi Kherson kepada presiden Federasi Rusia. Kami akan menuntut Kherson menjadi provinsi resmi Federasi Rusia,” kata Kirill Stremousov.

Sementara, dalam perang ini belum ada perkembangan lebih lanjut terkait negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah