Kremlin Terang-terangan Menuduh Presiden Zelensky Menyebar Pernyataan ‘Kontradiksi’ Terkait Negosiasi Damai

- 3 Juni 2022, 08:15 WIB
Suasana Kremlin di Moskow, Rusia, Maret 2022
Suasana Kremlin di Moskow, Rusia, Maret 2022 /

LINGKAR KEDIRI – Operasi militer dan invasi di Ukraina sampai saat ini masih belum menemukan titik perdamaian.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Semenjak dimulainya invasi oleh Rusia, penduduk Ukraina telah mengalami banyak ketakutan dan hidup dengan tidak tenang.

Baca Juga: Bursa Transfer, MU Dikabarkan Umumkan Pemain ‘Mengerikan’ Berikutnya yang Akan Pergi, Punya Keahlian Terbaik?

Serangan dari rudal yang ditembakkan oleh Rusia telah mengakibatkan banyak kerusakan di wilayah-wilayah Ukraina.

Terutama kerusakan pada bagunan dan juga fasilitas penting di Ukraina.

Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah memasuki bulan keempat ini, pasukan Moskow telah berhasil mengendalikan sejumlah wilayah di Ukraina.

Sementara itu, Militer Ukraina juga terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka yang dikuasai oleh Rusia.

Baca Juga: Jika Melihat Tanda Ini di Dalam Rumah, Waspada Bisa Jadi Ada Ular Bersembunyi di Almari Pakaian Anda

Selain itu, dalam perang ini juga masih belum ada informasi lebih lanjut menegani pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Mengenai negosiasi damai, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dirinya tidak akan menemui siapapun dari Moskow kecuali Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk membahas perdamaian.

Sementara itu, belum lama ini ada kabar mengejutkan yang mana Kremlin terang-terangan menuduh Presiden Volodymyr Zelensky mengeluarkan pernyataan “Kontradiksi” terkait pembicaraan damai.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa dia menyalahkan Ukraina atas fakta bahwa pembicaraan damai antara kedua negara dibekukan, mengatakan tidak jelas apa yang diinginkan Kyiv.

Baca Juga: Shin Tae Yong Dikabarkan Beri Komentar Tak Terduga Ini Tentang Pelatih Baru Vietnam U23

“Kepemimpinan Ukraina terus-menerus membuat pernyataan yang kontradiktif. Ini tidak memungkinkan kita untuk sepenuhnya memahami apa yang diinginkan pihak Ukraina,” kata Dmitry Peskov.

Seperti diketahui bahwa pembicaraan perdamaian tatap muka antara Rusia dan Ukraina terakhir yang diketahui yakni pada 29 Maret lalu.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dia telah mencoba berulang kali untuk mengatur pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang, tetapi Rusia tampaknya belum siap untuk pembicaraan damai yang serius.

“Ada hal-hal yang perlu didiskusikan dengan pemimpin Rusia. Saya tidak mengatakan bahwa rakyat kami ingin (bagi saya) berbicara dengannya, tetapi kami harus menghadapi kenyataan dari apa yang kami alami,” kata Volodymyr Zelensky kata dalam sebuah pidato di sebuah think tank Indonesia.

“Apa yang kami inginkan dari pertemuan ini? Kami ingin hidup kami kembali. Kami ingin merebut kembali kehidupan negara berdaulat di dalam wilayahnya sendiri,” tambahnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x