LINGKAR KEDIRI - Presiden Vladimir Putin pada 5 Juni memperingatkan Rusia akan menyerang target baru, jika Barat memberikan rudal jarak jauh ke Ukraina.
"Jika Barat memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh, (Rusia) akan menargetkan target yang belum terkena," kata Putin.
Presiden Rusia juga menekankan bahwa penerimaan lebih banyak senjata oleh Ukraina tidak akan membawa perubahan mendasar di medan perang.
“Kami memahami bahwa pasokan (sistem rudal canggih) dari AS dan beberapa negara lain dimaksudkan untuk mengkompensasi hilangnya peralatan militer (Ukraina). Ini bukan hal baru dan pada dasarnya tidak akan mengubah apapun," katanya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina telah meminta Barat untuk dukungan tambahan dari sistem peluncuran roket ganda (MLRS), seperti M270 dan M142 HIMARS, untuk menyerang tentara dan persediaan senjata di belakang pasukan Rusia.
Minggu ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk memasok Ukraina dengan sistem rudal HIMARS presisi tinggi, setelah menerima jaminan dari Kyiv bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.
Sementara itu, pada tanggal 5 Juni mengutip sumber-sumber pemerintah yang mengatakan bahwa Spanyol akan memberikan Ukraina dengan rudal anti-pesawat dan tank tempur Leopard dalam upaya untuk meningkatkan bantuan militer ke Kyiv.
Baca Juga: Kyiv Semakin Ganas, Terima Banyak Pasokan Senjata, Tentara Ukraina Lakukan Serangan Balik di Kherson
Negara ini juga akan memberikan pelatihan yang diperlukan tentang cara menggunakan tank untuk tentara Ukraina. Pelatihan ini akan berlangsung di Latvia, di mana militer Spanyol telah mengerahkan 500 tentara sebagai bagian dari kampanye kehadiran NATO yang ditingkatkan.
Tahap kedua dari kursus pelatihan mungkin akan berlangsung di Spanyol.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***