Mantan Analis CIA Ini Buat Heboh, Sebut Bantuan Militer AS ‘Tak Berguna’ Bagi Kiev dan Ukraina Sudah Kalah

- 7 Juni 2022, 16:55 WIB
Tank militer Ukraina yang berada di Mariupol saat invasi Rusia.
Tank militer Ukraina yang berada di Mariupol saat invasi Rusia. /Carlos Barria/Reuters

LINGKAR KEDIRI – Bantuan militer AS tidak akan mengubah status quo di medan perang, kata mantan analis CIA Larry C. Johnson.

Pada saat yang sama, keterlibatan Washington dalam kebuntuan Ukraina telah menjadi bumerang bagi ekonomi AS dan menempatkan mata uang dolar dalam bahaya, menurut dia.

AS menyediakan Ukraina dengan sejumlah besar persenjataan dan amunisi untuk memperkuat posisi Kiev di meja perundingan, kata Presiden Joe Biden dalam opininya pada 31 Mei untuk The New York Times.

 Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Hakim Menyatakan Jika Tentara yang Menyerah di Mariupol Bisa Menghadapi Hukum Mati

David Arakhamia, anggota tim perunding Ukraina dengan Rusia, menggemakan posisi Biden pada 4 Juni, menekankan bahwa Kiev akan melanjutkan pembicaraan damai hanya setelah persenjataan canggih tiba dari sekutu Barat.

Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir AS dan sekutunya telah menempatkan "penekanan baru pada perlunya penyelesaian yang dinegosiasikan" untuk mengakhiri konflik.

“Dorongan yang muncul untuk perdamaian yang dinegosiasikan adalah pengakuan bahwa Kiev telah kalah perang,” kata Larry Johnson, dilansir LingkarKediri dari laman Sputnik.

 Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Zelensky, Pesawat Su-25 Rusia Berhasil Menghancurkan Kendaraan dan Benteng Militer Ukraina

Larry Johnson sendiri adalah seorang veteran CIA dan Kantor Kontra Terorisme Departemen Luar Negeri, yang memberikan pelatihan kepada satuan tugas Operasi Khusus Militer AS selama 24 tahun.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x