Kekurangan Pasokan Senjata Barat yang Dialami Ukraina, Presiden Zelensky Angkat Bicara

- 16 Juni 2022, 07:30 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky /Reuters/Valentyn Ogirenko/REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Keluhan kurangnya berbagi berita dengan Barat atau titik kontak untuk membantu pelatihan senjata, menjadikan pihak Ukraina khawatir akan masa depan negaranya.

Selain itu, Ukraina juga membutuhkan bantuan praktis dalam mengangkut peralatan dari pusat senjata mematikan di tenggara Polandia.

Mereka bahkan bertanya-tanya apakah para pemimpin negara tidak memiliki urgensi.

 Baca Juga: Kasus Subang, Dikabarkan Yoris Tak Ingin Satu PH dengan Yosef, Rohman Hidayat Angkat Bicara

Serangan rudal terhadap infrastruktur kereta api di pinggiran Kyiv pada pagi hari tanggal 5 Juni adalah serangan pertama di kota itu dalam lebih dari lima minggu. Sirene serangan udara terdengar secara berkala, tetapi hanya sedikit yang menanggapinya.

Adapun mereka yang dekat dengan presiden Ukraina, mereka lebih acuh tak acuh terhadap pengurangan perhatian di media Barat, selama politisi Barat tidak kehilangan fokus dan solidaritas di antara sekutu NATO tetap relatif kuat.

 Baca Juga: Kasus Subang Memanas Yoris Terpojokkan, Rohman Hidayat: Dia Mencabut pun Tak Masalah

Oleksiy Arestovych, penasihat militer senior untuk kantor kepresidenan Ukraina, mengatakan kelelahan media tidak dapat dihindari karena konflik terus berlanjut.

Namun, pemerintah Kyiv tampaknya lega bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah "bertahan" dalam mosi tidak percaya pekan lalu. Presiden Zelensky mengatakan kemenangan itu adalah berita bagus.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x