Network
LINGKAR KEDIRI - Jake Sullivan penasihat Keamanan Nasional AS, memberi tahu pers bahwa pihak berwenang Rusia sedang mencari ratusan drone mata-mata dari Iran, termasuk model yang mampu membawa senjata, untuk melayani operasi militer di Ukraina.
Menurut Sullivan, delegasi Rusia baru-baru ini mengunjungi bandara Kashan (Iran) setidaknya dua kali untuk mensurvei drone berkemampuan serang yang ingin dibeli Moskow untuk digunakan dalam operasi militer di Ukraina.
Baca Juga: Hengkang dari Man United, Edinson Cavani Siap Pindah ke La Liga Demi Bergabung dengan Villarreal
Analis mengatakan baik Rusia dan Ukraina memobilisasi sumber daya drone dari banyak pihak untuk menggantikan peralatan yang rusak dalam konflik.
Sekutu Ukraina, termasuk Lithuania dan Polandia, telah memulai kampanye penggalangan dana untuk membeli Bayraktar baru untuk Ukraina.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 21 Juli 2022, Nino Putuskan Talak, Elsa Depresi
“Rusia mengincar sekutu yang mengkhususkan diri dalam memasok drone ke area kompleks,” kata Samuel Bendett, pakar drone Rusia dan senjata lainnya, sebuah organisasi penelitian dan analisis di Arlington.
Selain itu, Bendett mengatakan bahwa Rusia memilih Iran sebagai sumber drone, karena selama 20 tahun terakhir, Iran telah meningkatkan kekuatan tempur drone-nya. Drone mereka telah bertempur lebih dari yang Rusia.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 21 Juli 2022, Akhir Drama Pernikahan Elsa dan Nino, Andin Lega?
