Network
LINGKAR KEDIRI - Donald Trump kembali ke Washington pada 26 Juli untuk pertama kalinya sejak meninggalkan Gedung Putih, setelah upaya yang gagal untuk membatalkan hasil pemilihan presiden.
Mantan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan untuk berbicara di America First Policy Institute, sebuah think tank yang dijalankan oleh sekutu.
Baca Juga: Kerajaan Kuno Sulu Putuskan Menuntut Hampir 15 Miliar USD dari Malaysia, Ada Apa?
Partai Republik terus mengulangi dalam pidatonya bahwa Trump telah dirampok kemenangannya dalam pemilihan presiden 2020, tetapi Marc Lotter juru bicara Institut Kebijakan Pertama Amerika mengatakan bahwa Trump akan melihat ke depan, bukan ke belakang.
"Dia akan memberikan pidato kebijakan," kata Lotter.
Presiden Joe Biden, yang berusaha menghindari penyebutan nama Trump di awal masa jabatannya, pada 25 Juli mengkritik keras pendahulunya.
"Pasukan penegak hukum yang berani menghadapi 'neraka abad pertengahan' selama tiga jam. Mereka menumpahkan darah, dikelilingi oleh pembantaian, menghadapi kerumunan fanatik yang percaya kebohongan. Presiden yang kalah dalam pemilihan," kata Biden.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Umumkan Telah Sembuh dari Covid-19 setelah 5 Hari Isolasi
