Media Rusia mengatakan pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pada 23-27 September 2022 ini.
Di sisi lain, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev juga turut menyampaikan bahwa referendum Donetsk dan Lugansk untuk menjadi bagian dari wilayah Rusia merupakan langkah penting untuk melindungi kepentingan tempat-tempat tersebut.
Sementara itu, mengutip dari AFP, pemungutan suara yang dilakukan itu memiliki bentuk yang mirip dengan yang dilakukan pada 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea setelah referendum di semenanjung.
Kemudian, Volodymyr Zelensky juga menyambut kecaman sekutu Barat atas niat referendum dari otoritas pro-Moskow.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Akhirnya Danu Blak-blakan Menceritakan Kronologi Puntung Rokoknya Ada di TKP
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sama-sama menentang langkah referendum tersebut.
Bahkan, Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak akan mengakui wilayah yang dicaplok oleh Rusia.***