Network
LINGKAR KEDIRI – Diketahui sejumalah 28 triliun ton lapisan es di bumi menguap sejak tahun 1994 atau sekitar hampir 30 tahun terakhir.
Menurut ilmuwan Inggris yang menganalisis survei satelit dari kutub, gunung dan glester di bumi.
Penelitian itu sebagai upaya untuk mengukur berapa banyak lapisan es yang hilang akibat pemanasan global karena meningkatnya emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Kondisi Cuaca Tidak Stabil, Ini Penjelasan dari BMKG
Ilmuwan yang berbasis di Universitas Leeds dan Edinburgh serta Universitas College London tersebut menggambarkan, tingkat kehilangan es merupakan sesuatu yang mengejutkan.
Mereka juga memperingatkan bahwa analisis mereka menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut yang dipicu oleh mencairnya glester dan lapisan es pada abad ini bisa mencapai sekitar satu meter.
Mempengaruhi radiasi matahari Para ilmuwan juga memperingatan, mencairnya es dalam jumlah tersebut dapat secara serius mengurangi kemampuan planet untuk memantulkan radiasi matahari kembali ke luar angkasa.
Adapun hilangnya glester di pegunungan bisa mengancam dan menghapus sumber air tawar yang menjadi ketergantungan masyarakat sekitar.
Es putih menghilang, maka laut akan gelap. Tanah yang terbuka di bawahnya menyerap lebih banyak panas sehingga peningkatan pemanasan planet bumi akan terjadi.
